Paru-paru Basah Ancam Kematian 11 Juta Bayi

Senin, 12/11/2018 13:50 WIB

London – Penyakit paru-paru basah atau populer dengan sebutan pneumonia diperkirakan membunuh 11 juta bayi pada 2030 mendatang. Demikian peringatan para ahli jelang peringatan Hari Penyakit Paru Internasional 15 November mendatang.

Dilansir dari AFP, di negara-negara maju, infeksi paru-paru mempengaruhi orang tua. Sementara di negara berkembang, penyakit mematikan ini menyerang anak-anak, hingga ratusan ribu meninggal setiap tahunnya.

“Lebih dari 880.000 anak berusia kurang dari dua tahun meninggal karena pneumonia pada 2016,” tulis AFP mengutip isi laporan penelitian John Hopkins University dan Save the Children,

“10.800.000 balita akan menyerah pada penyakit ini pada akhir dekade berikutnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, di beberapa negara jumlah kematian akibat paru-paru basah akan melonjak tajam. Di Nigeria dan India, diperkirakan 1,7 juta balita akan mati. Sementara Pakistan dan Kongo masing-masing 700.000 dan 635.000.

Penelitian yang dipublikasikan pada Hari Pneumonia Dunia ini juga menemukan, peningkatan vaksinasi serta antibiotik murah, dengan memastikan nutrisi yang baik untuk anak-anak, dapat menyelamatkan total 4,1 juta jiwa.

Pneumonia, infeksi peradangan paru-paru yang dapat tertular melalui infeksi virus atau bakteri, dapat diobati jika tertangkap cukup dini, dan sistem kekebalan pasien tidak terganggu.

Tapi di seluruh dunia, penyakit ini menyerang anak muda yang sering lemah karena kekurangan gizi, sehingga membunuh lebih banyak bayi setiap tahun daripada malaria, diare dan campak, jika digabungkan.

TERKINI
Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya Reaksi Taylor Swift saat The Tortured Poets Department Tembus 2,6 Juta Unit dalam Seminggu Disindir di Album TTPD Taylor Swift, Bagaimana Kabar Joe Alwyn Sekarang?