Anisah: Ternyata Obat Kanker itu Ikhlas

Jum'at, 09/11/2018 21:50 WIB

Jakarta – Siapapun yang divonis kanker pasti akan merasa selalu dihantui kematian. Tak terkecuali Anisah. Perempuan berusia 51 tahun asal Cilegon ini tak pernah menyangka ketika pertama kali melakukan pemeriksaan kankernya sudah dalam level ganas.

Berawal saat 2015, ketika Anisah merasakan ada benjolan yang diikuti penebalan pada kulit di sekitar payudaranya. “Saat itu kebetulan tidak ada dokter Onkologi yang memeriksa tapi bedah umum,” ingat karyawan anak perusahaan Krakatau Steel ini.

Hingga 2016, Anisah merasakan sakit karena benjolan dan penebalan itu tidak kunjung reda dan semakin menjadi. Ia pun akhirnya memutuskan memeriksakan diri ke RS Dharmais Jakarta, berbekal rekap medis dan hasil USG dari RS di kotanya.

“Dokter di Dharmais bilang benjolan saya sudah ganas,” katanya lagi pada Jurnas.com di sela-sela Temu Penyintas Kanker Payudara se Indonesia beberapa waktu lalu.

Tak ada yang bisa dilakukan Anisah kecuali menangis. Ia tidak pernah mengira pemeriksaan awal yang menyatakan tidak ada masalah berarti menjadikanya seorang penderita kanker. Bagi perempuan dimanapun, kanker payudara adalah mimpi buruk yang meruntuhkan kepercayaan dirinya.

Untunglah Anisah memiliki suami yang mendukungnya dan selalu memberinya semangat untuk hidup demi keluarganya. Serangkaian pemeriksaan ia lalui didampingi sang suami tercinta. Perasaan sedih, putus asa dan hancur dikatakan Anisah sudah tak dapat lagi terbendung. Apalagi, ia harus mengikuti serangkaian terapi medis dari dokter. Mulai dari radiasi, kemoterapi dan operasi pengangkatan benjoan di payudaranya.

“Sebelum operasi, dokter memutuskan semua benjolan harus diangkat. Tentu awalnya ada sedikit hambatan, tapi alhamdulillah saya bisa melalui semua itu, bisa beraktivitas lagi dan bisa ada di sini sekarang,” ujar Anisah lagi seraya mengatakan kanker membawa berkah bagi hidupnya kini.

Kanker menurut Anisah bukan lagi identik dengan kematian tapi peringatan dari tuhan. “Penyakit ini seperti pembersih dosa, ini adalah anugrah sekaligus peringatan bagi saya untuk hidup lebih baik. Kematian adalah rahasia tuhan, kapanpun dan dimanapun bisa terjadi,” tandasnya.

Anisah pun berpesan untuk tidak menunda melakukan deteksi dini. Selain tentunya tetap harus menjaga pola hidup dan pikiran yang sehat. Di luar itu semua, dikatakan Anisah lagi, ternyata berserah diri dengan ikhlas adalah obat hati paling mujarab.” Jangan dipikir berobat itu gampang dan tidak sakit. Kepikiran biaya juga, urusan rumah dan kerjaan. Belum lagi harus bolak-balik rumah sakit sampai rambut botak,” serunya mengenang kembali saat-saat sulit itu. Namun Anisah beruntung, karena kantornya mendukung pengobatan dan masa pemulihanya. Keluarganya pun selalu mendampinginya dengan penuh kasih.

“Jika saja saya tidak ikhlas dan terus mengeluh, entah akan seperti apa saya sekarang,” tutupnya mengajak semua penyintas kanker payudara untuk tetap semangat dan ikhlas melakukan semua tindakan medis. Ah, ternyata ikhlas obat kanker versi Anisah.

TERKINI
Video CCTV Beredar, Fans Jijik dengan Aksi Kekerasan Sean Diddy Combs terhadap Cassie Ventura Cassie Ventura `Disiksa` Sean Diddy Combs, Inilah Fakta Tuduhan Pelecehan Seksual Selama Satu Dekade Pukuli Cassie Ventura, Alex Fine Sindir Sean Diddy Combs `Bukan Seorang Pria` Rapper 50 Cent Hujat Sean Diddy Combs yang Memukuli Cassie Ventura di Hotel