Beras Impor Gagal Stabilkan Harga

Jum'at, 09/11/2018 08:47 WIB

Jakarta - Direktur Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Bambang Sugiharto mendesak pemerintah mengaudit pengusul impor pangan, dengan dalih ingin menstabilkan harga, tapi hasilnya tong besar.

"Pemerintah perlu mengaudit  mereka yang sejak awal selalu bilang perlu impor pangan dengan dalih menurunkan harga, tetapi hasilnya tong besar. Lihat saja kasus beras, barang impor ini masuk sehingga  tidak mampu menstabilkan harga," ungkap Bambang.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, tidak ada alasan harga beras naik. Pasalnya beras impor sudah diguyur dipasaran. Surplus beras 2,8 juta ton, belum termasuk stok beras Bulog 2,7 juta ton, dan stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dua kali lipat.

"Lalu kenapa harga tak kunjung turun? Ini kan aneh. Ini pasti ada mafia yang bermain," tegasnya.

"Bahkan kabar burung beredar dalam urusan impor pangan ada fee Rp2 juta per ton. Aroma bau busuk dan amis ini yang semestinya harus audit," ungkap Bambang.

Akan hal ini, Bambang pun menegaskan Kementan sangat tegas perangi mafia. Terbukti, hingga saat ini sudah diblacklist 15 perusahaan dan groupnya.

"Ya sebentar lagi menyusul tambah blacklist 21 perusahaan lagi," tegasnya.

Sebelumnya, pada kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) kamis (8/11), Dirut Bulog, Budi Waseso menyatakan tidak perlu impor beras.

"Stok kita sangat banyak, dan kita operasi pasar setiap hari. Saya berharap malah tiap hari bisa diserap 15ribu ton, utk stabilisasi harga. Ternyata memang serapannya kecil. Kita cek di lapangan hari ini stok beras begitu banyak," kata Buwas.

Buwas menambahkan, program perubahan pola tanam Kementan membuat musim panen menjadi lebih cepat. Sehingga lebih menjamin ketersediaan beras.

"Yaitu mulai Januari Februari sudah mulai ada panen. Ini saya sampaikan sulaya ymasyarakat tak usah takut tak usah ragu tak usah khawatir, kalau beras itu kurang," tegas Buwas

 

TERKINI
Kerusakan Saraf di Punggung, Britney Spears Harus Terapi Akupunktur Setiap Hari Komisi III Tinjau Kinerja Penanganan Kasus Anggaran Mitra Kerja di Lampung Kolabs di Lagu `Florida!!!`, Florence Welch Puji Taylor Swift Membumi di Tengah Ketenarannya Ansy Lema: Kampung Nelayan di Labuan Bajo Dukung Pariwisata Berkelanjutan