Kamis, 08/11/2018 10:15 WIB
Moskow - Direktur Dinas Keamanan Federal Rusia, Alexander Bortnikov, memperingatakan bahwa ada tanda-tanda Al-Qaeda dan Islamic State Iraq and Syria (Daesh, Red) akan menyatukan kekuatan.
"Keberhasilan pemerintah Suriah yang didukung pesawat tempur Rusia dan koalisi internasional yang dipimpin AS, telah mengubur upaya ISIS untuk mendirikan negara Islam palsu di Timur Tengah," kata Bortnikov pada pembukaan pertemuan ke-17 para pemimpin layanan khusus negara, badan keamanan dan badan penegak hukum di ibukota Rusia, Moskow.
Gerilyawan ISIS, kata Bortnikov, sebagian besar menyebar setelah pangkalan mereka di daerah-daerah berpenduduk mengalami kerugian besar karena benturan perang.
"Mereka (ISIS mencari peluang baru, jalan dan metode untuk melanjutkan kegiatan pembunuhan mereka," ungkap Bortnikov, dilansir dari Memo, Kamis (8/11).
Ribuan Orang di Budapest Berunjuk Rasa Menuntut Reformasi Perlindungan Anak
Penangkapan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Kemungkinan Dilakukan Klan Saingannya
Panitia Olimpiade Paris Terima Api di Athena Menjelang Estafet 68 Hari
Pejabat Rusia menunjukkan bahwa Al-Qaeda dan ISIS bisa menyatukan kedua kekuatan mereka. "Ada sejumlah tanda yang menunjukkan kemungkinan merger mereka," katanya.
"Kedua organisasinya menggunakan basis ideologis yang sama dan tenaga kerja umum untuk melengkapi unit masing-masing," kata Bortnikov menekankan.
Ia mencatat bahwa meskipun ada fakta bahwa ada konflik bersenjata yang ada antara unit Al-Qaeda dan ISIS, beberapa elemen teror telah beralih dari satu organisasi ke organisasi lain yang dipandu oleh motif keuntungan pribadi, perubahan di medan perang dan alasan lainnya.
Keyword : Kelompok TerorisAl-QaedaTimur Tengah