Sabtu, 03/11/2018 22:18 WIB
Stockholm – Mulai Senin, 5 November 2018 besok, sanksi Amerika Serikat (AS) untuk Iran resmi berlaku. Dengan demikian, tak satu negara pun diperbolehkan melakukan transaksi minyak dengan Iran, jika tak ingin berujung sanksi.
Namun seorang analis yang memantau pengiriman minyak global, menemukan upaya cerdik kapal minyak milik Iran untuk tetap beroperasi jelang sanksi.
Dilansir dari AFP pada Sabtu (3/11), mulai akhir Oktober lalu, sejumlah kapal minyak Iran mematikan transponder untuk menghindari radar pelacakan internasional. Sehingga yang nampak hanyalah titik-titik hitam.
Dan kini, satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk melacak kapal minyak Iran, yakni dengan menggunakan citra satelit.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
“Ini pertama kalinya saya melihat selimut hitam. Ini sangat unik,” kata pendiri laman Tanker Trackers Samir Madani.
Menurut Samir, kemungkinan ini merupakan upaya Iran dan pelanggannya untuk menjaga agar minyak tetap diekspor, jelang embargo AS yang baru berlaku pada Senin mendatang.
“Iran memiliki sekitar 30 kapal di wilayah Teluk. Jadi sepuluh hari terakhir sangat rumit, tetapi itu tidak menghambat kami. Kami mengawasi secara visual,” ujar co-founder Lisa Ward.
Keyword : Ekspor ImporIranSanksi AS