Kenya Respon Keputusan China Cabut Larangan "Pembunuhan" Hewan Langka

Sabtu, 03/11/2018 19:34 WIB

Nairobi – Pemerintah Kenya mengkritik keras China karena membatalkan larangan penggunaan cula badak dan tulang harimau dalam pengobatan.

Kementerian Pariwisata dan Margasatwa Kenya mengecam langkah itu karena akan meningkatkan aktivitas perburuan dan perdagangan cula dan tanduk, yang mengancam upaya pelestarian satwa langka di Afrika.

"Dengan melihat aktivitas perdagangan gading gajah selama 25 tahun terakhir, perdagangan legal terbukti tidak efektif dalam membendung perburuan gajah di Afrika," jelas kementerian itu lewat sebuah pernyataan.

Sebagian besar gading gajah dan cula badak yang diselundupkan ke China, Afrika Timur, Afrika Tengah melewati Kenya.

Kenya pun menuding China meyakini hal yang salah bahwa tulang dan cula berkhasiat untuk pengobatan.

Maret lalu, satu-satunya badak putih utara di dunia ditemukan mati di Kenya. Menurut  para ahli, spesies itu akan benar-benar punah jika dua badak betina tua yang tersisa mati. (aa)

 

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya