Rabu, 31/10/2018 23:56 WIB
Ankara – Kepala Jaksa Turki mengungkapkan rincian kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada Rabu (31/10), kepada publik untuk pertama kalinya.
Dalam laporan tersebut, terungkap bahwa Khashoggi telah dicekik kemudian dipotong-potong, tak lama setelah kolumnis The Washington Post tersebut memasuki Konsulat Arab Saudi, di Istanbul 2 Oktober lalu.
“Sesuai dengan rencana yang dibuat sebelumnya, korban Jamal Khashoggi dicekik sampai mati setelah memasuki konsulat pada 2 Oktober,” kata kejaksaan Istanbul dilansir dari AFP.
“Tubuh korban dicincang dan hancur setelah mati lemas. Lagi-lagi, sejalan dengan rencana awal,” tambahnya.
DPR Dukung Strategi Mitigasi Kemenag Wujudkan Haji Ramah Lansia di 2024
RI-Saudi Cek Kesiapan Layanan Fast Track di Surabaya dan Solo
Anggota DPR: Perlu Ada Perubahan Regulasi untuk Akomodir Umrah Backpacker
Diketahui, pernyataan kejaksaan muncul hanya selang beberapa jam setelah jaksa penuntut umum Saudi mengakhiri kunjungannya ke Istanbul. Kunjungan itu, menurut kantor jaksa penuntut Irfan Fidan, tidak memberikan hasil apapun.
Jaksa Agung Saudi, Sheikh Saud al-Mojeb dalam kesempatan terpisah juga menolak berbagi informasi dari penyelidikan yang dilakukan oleh Riyadh.
“Terlepas dari upaya kami yang bermaksud baik mengungkap kebenaran, tidak ada hasil konkrit yang keluar dari pertemuan itu,” jelas kejaksaan Istanbul.
Sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berulang kali mendesak Saudi agar mengungkap lokasi mayat Khashoggi, dan membeberkan dalang di balik kasus tersebut.
Sementara Jaksa Mojeb menyangkal pernyataan media bahwa jurnalis Saudi tersebut telah diserahkan kepada kooperator lokal.