Selasa, 30/10/2018 20:50 WIB
Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menunda uji coba pesawat perintis N-219 hingga pertengahan 2019.
Alasannya, uji terbang (pilot test) masih terus dilaksanakan hingga saat ini, guna mengetahui dan memetakan masalah saat N-219 terbang di angkasa.
“Karena pilot test-nya terbatas, maka kami sesuaikan lagi jadwalnya. Kami mundurkan lagi. Awalnya akhir 2018, ternyata harus mundur sampai pertengahan 2019,” ungkap Nasir usai kegiatan `Empat Tahun Jokowi-JK: Kinerja LPNK di bawah Kemristekdikti` di Jakarta, pada Selasa (30/10).
Seperti diketahui, PT Dirgantara Indonesia (Persero) meluncurkan pesawat N-219 yang diberi nama Nurtanio pada 16 Agustus 2017.
Sahroni Apresiasi Polda Metro Ungkap Mayat dalam Koper: Hukum Maksimal Pelaku
DPR Minta Jepang Ajarkan Smart Farming ke Petani Muda Indonesia
MU Belum Rela Berpisah dengan Greenwood
Pesawat berkapasitas 19 penumpang tersebut digerakkan dengan dua mesin turboprop produksi Pratt and Whitney Aircraft of Canada Limited PT6A-42, yang masing-masing bertenaga 850 SHP.
Dengan mesin itu, N-219 Nurtanio mampu mengangkut beban hingga 7.030 kilogram saat lepas landas (take off), dan 6.940 kilogram saat mendarat (landing).
“Jadi uji terbang saja dulu. Setelah itu bisa dipetakan masalahnya, apakah gear, electricity, atau yang lain. Itu biasanya berhubungan dengan mesin,” terang Menristekdikti.