Selasa, 30/10/2018 07:54 WIB
Jakarta - Departemen Pertahanan Amerika Serikat akan mengerahkan 5.200 pasukan aktif ke perbatasan AS-Meksiko sebagai tanggapan terhadap kelompok migran Amerika Tengah yang bergerak ke utara melalui Meksiko pada akhir pekan ini.
Terrence O`Shaughnessy, kepala Komando Utara AS, mengatakan pengerahan awal 800 tentara telah menuju ke perbatasan untuk mempersiapkan kedatangan kafilah migran.
"Ketika kami duduk di sini hari ini, kami memiliki sekitar 800 tentara yang sedang dalam perjalanan ke Texas sekarang," kata O`Shaughnessy dilansir UPI.
"Mereka datang dari Fort Campbell. Mereka datang dari Fort Knox. Mereka bergerak semakin dekat ke perbatasan. Mereka akan melanjutkan pelatihan mereka, dan mereka siap untuk dikerahkan untuk benar-benar dipekerjakan di perbatasan," tambahnya.
Sahroni Apresiasi Polda Metro Ungkap Mayat dalam Koper: Hukum Maksimal Pelaku
DPR Minta Jepang Ajarkan Smart Farming ke Petani Muda Indonesia
MU Belum Rela Berpisah dengan Greenwood
O`Shaughnessy mengatakan militer akan bekerja bersama Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS untuk menopang awal perbatasan di Texas, diikuti oleh Arizona dan California.
Tiga batalyon insinyur tempur, Korps Insinyur Angkatan Darat AS, pasukan khusus dalam penerbangan, perawatan medis dan logistik, serta helikopter dengan kemampuan penglihatan dan sensor malam hari.
"Kami akan dapat menemukan dan mengidentifikasi kelompok dan dengan cepat mengerahkan personil CBP di mana mereka dibutuhkan," kata O`Shaughnessy.
Komisaris CBP Kevin K. McAleenan mengatakan, agensi tersebut harus dipersiapkan untuk kemungkinan menghadapi kedatangan kelompok yang sangat besar yang mengacu pada 3.500 orang yang menuju ke perbatasan.
Rombongan itu pernah terdiri hingga 7.000 orang dan diperkirakan akan menyusut lebih jauh sebelum tiba di perbatasan AS.
"Kami tidak akan mengizinkan kelompok besar untuk memasuki Amerika Serikat dengan cara yang tidak aman dan melanggar hukum," kata McAleenan.