NATO Gelar Latihan Militer Terbesar Sejak Perang Dingin

Jum'at, 26/10/2018 10:03 WIB

Jakarta - North Atlantic Treaty Organization (NATO) menggelar latihan militer terbesar sejak akhir Perang Dingin di tengah meningkatnya ketegangan antara aliansi keamanan transatlantik dan Rusia.

Sekitar 50.000 tentara dari 31 negara yang terdiri dari 29 negara anggota NATO ditambah Swedia dan Finlandia ambil bagian dalam latihan perang melawan pasukan penyerang di Norwegia mulai Rabu dan dijadwalkan akan berlangsung hingga 7 November.

Ribuan kendaraan militer, ratusan pesawat dan puluhan kapal juga akan dikerahkan sebagai bagian dari manuver, secara resmi bernama Trident Juncture 18.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan pelatihan itu akan mengirim pesan yang jelas kepada negara-negara sekutu dan kepada musuh potensial.

"Dalam beberapa tahun terakhir, lingkungan keamanan Eropa telah memburuk secara signifikan. NATO tidak ingin konfrontasi tetapi kami siap untuk membela semua sekutu terhadap ancaman apa pun," kata Stoltenberg dalam konferensi pers pada Rabu (24/10).

Meskipun sering dikritik oleh Presiden AS Donald Trump terhadap belanja pertahanan anggota NATO, yang menurutnya tidak cukup, Washington berkontribusi terhadap kontingen pasukan individu terbesar ke Trident Juncture 18.

Kebijakan NATO menyatakan, negara anggota harus mengalokasikan minimal 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) untuk pembelanjaan pertahanan tahunan pada tahun 2024, tetapi banyak dari anggota organisasi saat ini tidak mematuhi ini. (Al Jazeera)

TERKINI
Bertepatan Hari Pers Internasional, 57 Pemimpin Redaksi Deklarasi ICEC Luhut Tegaskan Tanpa Nikel RI Pasar Mobil Listrik Amerika Terpuruk KPK: Kuasa Hukum Gus Muhdlor Kirim Surat Penundaan Pemeriksaan DPR Dukung Rencana Jokowi Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online