Minggu, 14/10/2018 23:05 WIB
Bandung - Salah satu alasan banyak startup tumbuh lantaran Indonesia kaya akan isu sosial. Ambil contoh pada isu charity atau kepedulian terhadap korban bencana alam, tercatat di platform Kitabisa donasi untuk gempa di Palu dan Donggala telah mencapai 87 persen dari total target sebesar 15 miliar rupiah.
Founder Kitabisa Al Fatih Timur saat ditemui di acara Paragon Summit Innovation 2018 di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, 12-13 Oktober mengatakan Indonesia menempati urutan kedua untuk world giving index. “Doing good is new cool,” imbuhnya.
Menjadi urutan nomor dua dalam hal charity, tentu sangat spesial. Sikap peduli terhadap sesama nampaknya telah menjadi gaya hidup anak muda Indonesia. Kelompok usia 22-35 tahun nampaknya menjadi garis depan urusan berbagi terhadap sesama.
Saat ditanya bagaimana bisa menggalang donatur dan mengumpulkan donasi secara maksimal, Al Fatih berpandangan bahwa perlu figur publik untuk memupuk semangat berbagi. “Orang mau donasi bukan ingin tapi karena siapa yang mengajak.”
Semen Indonesia Tebar Dividen Tunai Rp572 Miliar
BTN Panggil Elkan Baggot Perkuat Garuda Muda Hadapi Guinea
Bertepatan Hari Pers Internasional, 57 Pemimpin Redaksi Deklarasi ICEC
Kitabisa menurut Al Fatih sangat berdampak di media sosual. Rata-rata donatur mengetahui informasi fundrising dari facebook dan instagram. Ke depan, sebagai open platform Kitabisa selain menggalang donasi uang juga akan menggalang donasi barang.
Keyword : Al Fatih Timur Kitabisa Indonesia Charity