Rabu, 26/09/2018 10:17 WIB
Brussel – Pemerintah Belgia dan Turki sepakat menjalin kembali dan memperbaiki (rujuk, Red) hubungan kedua negara. Kesepakan itu berlangsung di New York jelang sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-73, Selasa (25/9).
Saat diwawancarai surat kabar Belgia Le Soir, Perdana Menteri Belgia, Charles Michel menggambarkan pertemuannya dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Senin sebagai pertemuan yang "terbuka dan tulus".
"Kami saling bertukar pandang tentang sejumlah hal, di antaranya isu-isu peran geopolitik Turki di Suriah, perang melawan terorisme, migrasi, bahkan hubungan Turki dengan Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Rusia pun dibahas," ungkap Michel.
"Belgia telah memutuskan untuk menghidupkan kembali hubungan dengan Turki. Kami berencana untuk mengadakan pertemuan unit keamanan kami sesegera mungkin," sambungnya.
Rusia Kirimkan Minyak ke Korea Utara Lebihi Jumlah yang Diamanatkan PBB
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
"Selain itu kami akan melanjutkan kembali pertemuan trilateral antara menteri kehakiman, menteri luar negeri, dan menteri dalam negeri kedua negara, yang sempat terhenti setelah percobaan kudeta di Turki," terangnya.
Michel juga mengatakan Belgia dan Turki memiliki pandangan yang sama dalam kerja sama melawan terorisme. (aa)