Mitos Adiktif Rugikan Industri Minuman Berenergi

Kamis, 20/09/2018 06:20 WIB

Jakarta – Banyak mitos yang berkembang di masyarakat tentang minuman berenergi (energy drink), salah satunya membuat ketagihan atau adiktif.

Bahkan tak jarang mitos tersebut ditambahi opini miring yang menyebut bahwa energy drink juga dapat menyebabkan kematian, jika dikonsumsi berlebihan. Benarkah demikian?

Trisno Winata, Chief Operating Officer PT. Asia Health Energi Beverages, produsen Kratingdaeng menyayangkan hal tersebut. Pasalnya, mitos itu telah membuat industri minuman berenergi secara umum tak bisa berkembang baik. Sementara pasar Indonesia sangat potensial.

Industri ini stagnan dan tidak berkembang, karena banyak misinformasi. Bahkan semakin kecil (industri, red) akibat banyak info yang tidak jelas,” kata Trisno dalam acara Factory Visit pabrik Kratingdaeng, di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu (19/9) kemarin.

Menurut Trisno, tak ada yang perlu dikhawatirkan meminum energy drink. Kratingdaeng, kata Trisno, merupakan suplemen makanan yang sudah mendapatkan surat ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikat halal MUI, juga aman diminum maksimal tiga botol per hari.

“Saya sudah 28 tahun minum Kratingdaeng. Di atas dua botol per hari. Dan hari ini, tekanan darah saya perfect, 120,” ujarnya.

Sementara menjawab isu bahwa minuman berenergi dapat menimbulkan penyakit hingga mengakibatkan kematian, Trisno membantahnya. Menurut Trisno, umumnya mereka yang sakit disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, serta mengabaikan porsi tubuh untuk istirahat.

“Mereka bekerja lebih dari 18 jam per hari. Over time. Melebihi kemampuan tubuh. Sehingga membentuk satu kondisi, di mana mereka sakit padahal bukan karena minuman tapi gaya hidup yang tidak sehat,” terang Trisno.

Sementara Marketing Director PT. Asiasejahtera Perdana Pharmaceutical David Thomas menambahkan, potensi pasar peminum Indonesia cukup besar, yakni 29 persen dari total penduduk. Namun misinformasi yang beredar telah menyebabkan produksi cenderung menurun.

“Kapasitas kami 25 juta botol per tahun. Permintaan terus terang tiga tahun terakhir agak stagnan cenderung turun, minus lima persen,” ungkap David.

TERKINI
Unggah Foto Dirinya Menangis, Instagram Justin Bieber Diserbu Penggemar Gara-gara Masalah Pita Suara, Jon Bon Jovi Anggap Shania Twain Adiknya Reaksi Taylor Swift saat The Tortured Poets Department Tembus 2,6 Juta Unit dalam Seminggu Disindir di Album TTPD Taylor Swift, Bagaimana Kabar Joe Alwyn Sekarang?