Koleksi Tenun NTT Edgy dan Chic Karya Salsabilla Amari

Jum'at, 14/09/2018 23:55 WIB

Jakarta - Desainer yang banyak mengolah karyanya dengan kain tenun NTT, Yurita Puji saat ini sedang menggandeng desainer muda Salsabilla Amari.

Salsa, begitu ia biasa disapa saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa di London College of Fashion di London, United Kingdom mengambil jurusan Fashion Buying and Merchandising.

Berawal dari magang saat libur musim panas bulan Juli 2018 lalu di butik Yurita Puji, Salsa yang kini sudah memiliki brand Sadie, selama ini berfikir kalau bicara kain tradisional selalu batik, sejak magang semakin terbuka kalau masih banyak kain tradisional yang belum ia kenal.

"Selama ini saya suka mendesain baju tidak pernah terpikirkan untuk menggabungkan kain tradisional ke dalam desain-desian saya. Yang terpikir kalau mendengar kain tradisional itu pasti batik," ujar wanita berusia 19 tahun.

"Menurut saya, corak tenun-tenun NTT itu khas sekali, terlihat sangat modern dan cocok untuk dipakai semua umur. Apalagi warna warnanya dan coraknya keren," kata Salsa.

Dalam koleksi perdananya yang berjumlah 12 look ia membuat koleksi ready to wear. Disini, ia membuat desain yang terlihat edgy ketika digunakan oleh wanita berjiwa muda. Aneka busana tersebut terlihat menggunakan kain tenun dari Flores, Sumba, Alor, Maumere, dan beberapa tenun NTT lainnya.

Koleksi digarap tidak hanya bermain dengan tone warna gelap saja, tapi terkadang juga dengan warna putih. Blus warna putih dengan aksen kain tenun pada kantong dan manset lengan tetap terlihat ringan serta menarik.

Tidak hanya itu saja, Salsa pun membuat koleksi yang cocok digunakan untuk afternoon tea dengan gayanya yang santai tapi tetap chic. Bahkan koleksinya pun ada yang dapat digunakan untuk hang out dengan gaya yang seksi tapi tetap manis karena penempatan motifnya yang pas.

Yurita Puji yang melihat ide-ide kreatif dari Salsa, "Saya dulu tidak sempat merasakan sekolah fashion yang bagus, kalau ada anak punya kesempatan yang seperti itu harus semangat karena sekolah seperti itu mahal, selain belajar formalnya harus belajar cara masuk ke market cara kerja di lapangannya, Salsa ini anak yang punya kesempatan dan mau belajar, mau saya arahin dan kasih tahu, setidakmya berdasarkan pengalaman saya."

"Saya juga ingin mengajari bisnis karena kalau dilapangan beda dengan teori, persaingan juga ketat dan cobaannya juga banyak," kata Yurita.

TERKINI
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru Kejagung Bakal Sita Aset Sandra Dewi Jika Terima Uang Korupsi Timah KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Kasus Pungli KPK Sita Rp48,5 Miliar Terkait Suap Bupati Labuhanbatu