Sabtu, 15/09/2018 12:37 WIB
Moskow – Dua terduga pelaku percobaan pembunuhan dengan racun saraf Novichok, membantah klaim Inggris telah terlibat dalam aksi yang nyaris merenggut nyawa mantan intelijen Rusia, Sergei Skripal pada Maret lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan media Rusia, RT, kedua terduga membenarkan foto mereka telah disebar oleh pemerintah Inggris bulan ini. Namun dua pria yang mengaku bernama Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov tersebut membantah terlibat, karena keduanya mengunjungi Inggris sebagai turis.
“Kami pergi ke sana untuk melihat Stonehenge, Old Sarum, tapi kami tidak bisa melakukannya karena ada lumpur di mana-mana,” kata Petrov dilansir dari AFP.
Hal senada juga diutarakan oleh Boshirov. Pria berjenggot tersebut menyangkal bahwa mereka mengetahui tentang Skripal. Pun juga dengan lokasi rumah mantan intelijen tersebut.
Pasukan Ukraina di Dekat Chasiv Yar yang Terkepung Disebut Sangat Membutuhkan Amunisi
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
Leicester Kembali Promosi, Pelatih Bicara Nasib Vardy
“Kami berjalan berkeliling dan menikmati arsitektur Gothic Inggris,” ujar Boshirov.
Sebelumnya peneliti Inggris menyebut racun Novichok telah dibawa di dalam botol parfum Nina Ricci palsu. Parfum tersebut disemprotkan ke pegangan pintu depan Skripal.
Terkait tudingan tersebut, Boshirov lagi-lagi membantah. Dia mengelak telah memiliki parfum yang dikhususkan bagi perempuan itu.
“Apakah tidak konyol pemuda memiliki parfum perempuan? Petugas bea cukai sudah memeriksa semuanya. Kami tidak memiliki benda tersebut,” ungkapnya.
Keyword : Rusia Inggris Agen Saraf Novichok