Kamis, 13/09/2018 07:22 WIB
Moskow – Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan perjanjian damai dengan Jepang, guna mengakhiri permusuhan Perang Dunia II, tanpa syarat apapun. Perselisihan teritorial, menurutnya, telah menyebabkan kebuntuan selama beberapa dasawarsa.
“Kami telah berusaha menyelesaikan sengket wilayah selama 70 tahun. Kami telah mengadakan pembicaraan selama 70 tahun,” kata Putin dalam forum ekonomi di Kota Vladivostok, Rusia Timur, yang dihadiri oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe pada Rabu (12/9) kemarin.
“Shinzo berkat, ‘mari ubah pendekatan kita.’ Mari kita simpulkan perjanjian damai, bukan sekarang tetapi pada akhir tahun tanpa prasyarat apapun,” lanjutnya.
Dilansir dari AFP, Putin menyebut kesimpulan dari kesepakatan damai dia nilai mampu menciptakan suasana yang lebih baik antara kedua negara.
Rusia Gunakan Hampir 70 Bom Udara, Ukraina Hanya Bisa Mengusir dengan Jatuhkan 13 Drone
Tersangka Gembong Kejahatan Dunia Maya asal Rusia Hadapi Persidangan di California
Rusia Masukkan Presiden Zelenskiy dari Ukraina Dalam Daftar Orang yang Dicari
Rusia dan Jepang, menurut Putin, wajib berdamai bila ingin menyelesaikan beragam bersoalan sebagai dua negara yang berteman.
“Tampaknya ini akan memfasilitasi semua masalah yang belum bisa kami selesaikan selama 70 tahun terakhir,” ujarnya.
Sementara Abe yang hadir dalam acara itu mengamini pernyataan Putin. Dia mengatakan, sudah selayaknya Rusia dan Jepang berdamai untuk generasi masa depan.
“Mari berjalan bersama-sama memikirkan pertanyaan-pertanyaan, ‘kalau bukan sekarang, kapan lagi?’ dan ‘kalau bukan kita, siapa lagi?’,” kata Abe.
“Kami berdua sadar itu tidak akan mudah,” lanjutnya.
Seperti diketahui, perselisihan Rusia dan Jepang berpusat pada empat pulau di rantai Kuril strategis yang dulu diduduki oleh Uni Soviet. Namun pada akhir 1945, kawasan tersebut diklaim oleh Jepang.