Rupiah Lemah, PDIP: Pemerintah akan Berat Sejahterakan Rakyat
Kamis, 06/09/2018 15:13 WIB
Jakarta - Pemerintahan Presiden Jokowi dinilai akan kesulitan untuk mensejahterakan masyarakat jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami keterpurukan.
Demikian disampaikan Anggota Komisi XI DPR Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari, dalam diskusi bertajuk "Pelemahan Rupiah: Dampak dan Solusinya", di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/9).
Menurutnya, pemelamahan nilai tukar Rupiah terhadap
Dolar AS akan berpengaruh terhadap perekonomian di tanah air. Saat ini, berdasarkan kurs Bank Indonesia (BI), Rupiah sentuh 14.927 per dolar AS.
"Siapapun akan berat untuk mensejahterakan rakyat, baik koalisi (pemerintahan Jokowi) maupun oposisi kalau rupiahnya lemah," kata politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu.
Kata Eva, dalam rangka memerangi pelemahan nilai tukar Rupiah, maka diperlukan skenario cerdas dari pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Hal itu sebagai salah satu solusi untuk mengatasi keterpurukan nilai tukar Rupiah.
"Jual dolar, stop ke luar negeri termasuk anggota DPR, cinta produk dalam negeri," terangnya.
Diketahui, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank, Rupiah melemah 0,58 persen ke posisi 14.927 per
Dolar AS, Rabu (5/9) dari periode Selasa, 4 September 2018 di posisi 14.840 per
Dolar AS.
Sementara itu, data Bloomberg, rupiah dibuka menguat terhadap dolar AS. Rupiah menguat 10 poin ke posisi 14.925 per dolar AS dari penutupan kemarin di posisi 14.935. Rupiah bergerak di kisaran 14.925-14.933 pada Rabu siang ini. Nilai tukar rupiah juga sudah merosot 10,17 persen sejak awal tahun.
TERKINI
Satu Senior STIP Jakarta Resmi Jadi Tersangka Kematian Mahasiswa Taruna
Diduga Lalai Lindungi Siswanya, Kinderfield Primary Simprug Dilaporkan ke Polda Metro
Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero`
Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek