AS Lindungi Teroris di Suriah

Kamis, 06/09/2018 08:20 WIB

Tehran - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menekankan, hanya Suriah yang dapat memutuskan masa depan negara mereka Sediri. Ia mengaskan perilaku Amerika Serikat/" style="text-decoration:none;color:red;">Amerika Serikat (AS)  di provinsi Idlib menunjukkan ambisi negera itu melindungi organisasi teroris Jabhat al-Nusra.

Kepada TV 1 Rusia, Lavrov menegaskan bahwa zona de-eskalasi di provinsi Idlib adalah satu-satunya zona di mana puluhan ribu teroris diposisikan dipimpin oleh organisasi teroris Jabhat al-Nusra.

Lavrov menyerukan administrasi Presiden AS, Donald Trump untuk tidak mengulangi kesalahan pendahulunya Barack Obama yang timnya secara resmi berjanji untuk memisahkan organisasi teroris Jabhat al-Nusra dari organisasi bersenjata lainnya, tetapi tidak melakukan apa pun untuk mencapai itu.

Ia mengatakan, tiga negara penjamin proses Astana, yaitu (Rusia, Iran dan Turki) ingin mengakhiri perang di Suriah dan untuk menciptakan kondisi yang cocok untuk memungkinkan Suriah memilih nasib mereka sendiri tanpa campur tangan asing atau upaya untuk memberlakukan solusi pada mereka.

 Lavrov menekankan pentingnya partisipasi pasukan Rusia dalam operasi militer terhadap organisasi teroris di Suriah.

Ia menambahkan, tidak seorang pun dari mereka yang "koar-koar" ingin menyelamatkan nyawa orang-orang dan menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara melakukan apa pun untuk mencegah upaya teroris membangun kendali atas Damaskus. (IRNA)

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi KPK: Investasi Fiktif di PT Taspen Mencapai Ratusan Miliar Wujudkan Swasembada, Kementan Gelar ToT Antisipasi Darurat Pangan Nasional Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap