Kamis, 23/08/2018 18:36 WIB
Beijing - Pemerintah Amerika Serikat dan China kembali meresmikan pengeluaran kebijakan tarif impor untuk masing-masing barang senilai USD16 miliar pada Kamis (23/8).
Kementerian Perdagangan China mengatakan, Washington tetap keras kepala dengan menerapkan tarif terbaru pada produk China pada 12:01, kemudian dibalas Beijing (0401 GMT).
"China dengan tegas menentang ini, dan akan terus mengambil tindakan yang diperlukan," katan kementerian terebut dalam pernyataan singkat, dilansir dari Reuters.
"Beijing akan mengajukan keluhan atas tarif terbaru dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)," sambungnya.
DPR Desak Pemerintah Tutup Perusahaan Baja Ilegal China
Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent
Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China
Angka itu jauh lebih banyak daripada impor China terhadap AS, meningkatkan kekhawatiran, Beijing akan mempertimbangkan bentuk-bentuk pembalasan lain, seperti membuat hidup lebih sulit bagi perusahaan-perusahaan Amerika di China.
Atau membiarkan mata uang yuannya melemah lebih jauh untuk mendukung eksportirnya.
Imbas sentimen kedua negara tersebut, seperti dilansir CNN, Nilai tukar rupiah ditutup di posisi Rp14.638 per dolar AS pada akhir perdagangan pasar spot, Kamis (23/8).
Posisi ini melemah 64 poin atau 0,44 persen dari penutupan pada Selasa kemarin (21/8) di Rp14.574 per dolar AS.
Keyword : China Amerika Serikat rupiah