Senin, 20/08/2018 04:01 WIB
Ankara - Kepala Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Asing di parlemen Iran menuntut Irak/" style="text-decoration:none;color:red;">Irak untuk membayar kompensasi kepada Iran atas perang tahun 1980-1988 antara kedua negara.
"Kompensasi perang tidak dapat diabaikan dalam hubungan antara kedua negara," kata Hishmatullah Fallah Bisha, kepada kantor berita semi resmi ISNA.
Ia mengklaim bahwa pejabat Irak/" style="text-decoration:none;color:red;">Irak tidak menolak untuk membayar ganti rugi secara kategorisasi. Anggota parlemen Iran itu juga mengatakan produksi minyak Irak/" style="text-decoration:none;color:red;">Irak saat ini lebih tinggi dari produksi oleh Iran.
"Irak/" style="text-decoration:none;color:red;">Irak menghasilkan banyak uang dari penjualan minyak, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk membayar kompensasi ke Iran seperti yang mereka lakukan ke Kuwait," katanya.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Perdana Menteri Irak/" style="text-decoration:none;color:red;">Irak Haidar al-Abadi mengatakan, pemerintahnya tidak akan membuat transaksi yang didominasi dolar dengan Iran sambil menahan diri dari menerapkan penuh hukuman AS baru-baru ini yang dikenakan pada Teheran.
Sanksi tersebut dimaksudkan untuk menghalangi perolehan mata uang AS oleh Teheran; perdagangan logam mulia; transaksi bank dalam mata uang Iran; kegiatan yang terkait dengan hutang pemerintah Iran; dan sektor otomotif negara.Keyword : Irak Irak Amerika Serikat