Senin, 13/08/2018 22:10 WIB
Ankara – Presiden Turki Recepy Tayyip Erdogan terus menyerukan kecaman terhadap Amerika Serikat menyusul kenaikan tarif ganda aluminium dan baja, yang berujung pada anjloknya mata uang lira.
Pada Senin (13/8), Erdogan menyebut AS telah menusuk Turki dari belakang. Padahal kedua negara merupakan mitra strategis, dan sama-sama menduduki anggota NATO.
“Anda bertindak di satu sisi sebagai mitra strategis, tetapi di sisi lain Anda menembakkan peluru ke kaki mitra strategis Anda,” kata Erdogan dalam konferensi pers di Ankara.
“Kami bersama di NATO kemudian Anda (AS, Red) berusaha menikam mitra strategis dari belakang. Bisakah hal semacam itu diterima?” lanjutnya.
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Sebagaimana diketahui, Turki dan AS berada dalam tensi tinggi, pasca ancaman sanksi AS terhadap Turki atas penahanan pastor Andrew Brunson.
Hubungan diplomatis kedua negara makin memburuk, karena AS memberlakukan tarif ganda untuk aluminium dan baja dari Turki. Walhasil, mata uang lira jeblok hingga 16 persen terhadap dolar AS.
“Kami tidak akan tenggelam. Dinamika ekonomi Turki solid, kuat, dan sehat dan akan terus demikian,” tegas Erdogan.
Erdogan juga mengecam apa yang dia sebut `teror ekonomi` di media sosial. Pemimpin Turki itu bersumpah akan mengambil langkah hukum terhadap para spekulan.
Untuk sementara, Kementerian Dalam Negeri Turki telah menyelidiki 346 akun media sosial, yang dituding menyebarkan postingan berbau provokatif.
Keyword : Turki Amerika Serikat