Gebyar Pernikahan Batak-Mandailing Siap Meriahkan Jakarta

Rabu, 01/08/2018 20:55 WIB

Jakarta - Sukses dengan delapan eksibisi pernikahan tradisional yang dilakukan berturut-turut sejak tahun 2005, Parakrama Organizer kian mantap melanjutkan komitmennya untuk terus mengangkat budaya Indonesia melalui eksibisi pernikahan tradisional.

Tahun ini untuk ke-sembilan kalinya Parakrama menghadirkan Gebyar Pernikahan Indonesia, mengangkat tema adat Batak Mandailing lengkap dengan kemegahan dan keindahan kultur adat Sumatera Utara selama 3 hari yakni 10-2 Agustus 2018, di Balai Kartini, Jakarta.

Terbuka untuk umum serta tanpa biaya, seluruh masyarakat dapat ikut menikmati dan menyaksikan keseluruhan rangkaian acara yang penuh memamerkan kayanya budaya adat Indonesia.

Marketing Director Parakrama Organizer Arief Rachman mengatakan Parakrama telah membuktikan komitmennya dalam menjaga adat tradisional Indonesia terus menyala melalui berbagai eksibisi pernikahan tradisional.

"Kami berupaya menjaga keberlangsungan adat tradisional Indonesia dengan terus menghidupkan nafas budaya pada perayaan hari bahagia bagi setiap lapisan masyarakat, yakni pernikahan," ujar Arief di Jakarta, Rabu (1/8).

Eksibisi tahun ini bertemakan Batak Mandailing yang indah, megah dan penuh makna serta begitu menarik perhatian masyarakat sejak tahun lalu dikenakan oleh putri pemimpin negara Indonesia.

Keseluruhan acara selama tiga hari akan bercirikan adat Pulau Sumatera, terutama Batak Mandailing yang akan mendominasi area panggung utama, menjangkau sudut ruangan dengan nuansa khas kain Pulau Sumatera.

Berbicara mengenai adat Sumatera, Zainal Songket memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Berpartisipasi pada Gebyar Pernikahan Indonesia menjadi kesempatan emas untuk terus mengabadikan kekayaan budaya Indonesia melalui kain khas Sumatera.

Adat Batak Mandailing terkenal akan kemegahan busana dan perhiasannya yang menjadi lambang kebesaran dan kemuliaan calon pengantin. Demikian pula dengan ulos yang tampil manis menyilang khas, menjadikan adat Mandailing kian spesial.

S"ungguh saya mengapresiasi penyelenggaraan GPI dengan tema Batak Mandailing, dimana masyarakat luas dapat mengenali dan mengeksplor lebih dalam ragam budaya Indonesia dengan cara yang menyenangkan," ujar Arief.

Gebyar Pernikahan Indonesia akan menginspirasi ribuan calon pengantin untuk menentukan yang terbaik pada momen pernikahan mereka.

"Kami yakin transaksi yang akan terjadi pada pelaksanaan acara selama 3 hari ini dapat menembus angka lebih dari 45 Milyar, mengingat pernikahan adat serta kebanggaan dan penghormatan terhadap budaya masih dipegang teguh oleh mayoritas masyarakat Indonesia,” kara Arief optimis.

 

TERKINI
Legislator Ingatkan BPN Soal Pengawasan Kepemilikan Tanah Orang Asing di Bali Senator Filep: Pengelolaan Ruang Udara Sangat Berdampak bagi Daerah Ledia Hanifa: Digitalisasi Perpustakaan Permudah Masyarakat Mengakses Buku Jokowi Pastikan Pilkada Serentak 2024 Digelar Sesuai Jadwal