Inilah Tips Agar Masa Kecil Anak Bahagia

Senin, 30/07/2018 22:01 WIB

Jakarta - Saat orang tua menilai karakteristik kebahagiaan anak, kebanyakan orang tua hanya memerhatikan ciri-ciri fisik. Misalnya saja saat anak menunjukkan ekspresi ceria dan aktif bergerak.

Sedangkan menurut Myers &Diener (1995) kebahagiaan anak bukanlah kegembiraan sesaat saja, namun lebih kepada rasa nyaman, aman dan diterima dengan baik di lingkungan sosialnya.

Menurut Psikolog Elizabeth Santosa, kebahagiaan saat masa kanak-kanak memiliki pengaruh postif pada tumbuh kembang anak saat dewasa.

"Sama halnya dengan tumbuh kembang aspek sosial-emosional, anak yang bahagia sejak kecil memiliki peluang lebih besar untuk menjadi individu yang memiliki emosi positif dan memiliki kepuasan hidup yang tinggi di masa dewasa kelak." papar Psikolog yang akrab disapa Lizzy ini.

Kebahagiaan masa kanak-kanak diakui Lizzy sebagai sumber faktor yang paling berpengaruh terhadap kebahagiaan saat dewasa jika dibandingkan dengan sumber kebahagiaan lain seperti keberhsilan lain seperti akademik, jabatan pekerjaan atau kekayaan.

"Kebahagian itu continues, sebesar 80 persen dari penelitian menunjukkan kebanyakan anak bahagia kalau bermain, bukan aktivitasnya tetapi kebersamaan orang tua yang membuat dia lebih bahagia. Sayangnya Kita sering hadir dan duduk bersama tetapi tidak terlibat," imbuh Lizzy.
 
Lalu, bagaimana agar anak bisa bahagia saat bersama orang tua:

1. Jangan fokus pada kegiatan tapi keterlibatan
2. Jangan terdistract dengan urusan lain
3. Fokus pada eye contatc
4. Buat anak merasa dirinya paling penting
5. Jika memiliki anak lebih dari satu, bualah me time masing-masing anak.

Lizzy menegaskan setiap orang tua adalah psikolog terbaik untuk anak Anda sendiri, selain referensi dan teori, tapi juga teladan. "Make your happy sebelum membahagiakan anak, bahagiakan diri sendiri dulu, childern see childern do," ucapnya.

TERKINI
Jumlah Pengangguran di Indonesia Turun jadi 7,2 Juta Orang Pengamat Beri Catatan Soal Ide Presidential Club Prabowo Jokowi Ingatkan Jangan Sampai Alkes Tidak Berguna Karena Ketiadaan Dokter Yandri Susanto: Indonesia Butuh Generasi Penerus Yang Handal