Jum'at, 27/07/2018 05:14 WIB
Tehran - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi mendesak Washington untuk mengurungkan niatnya mengubah kesepakan baru perihal perjanjian nuklir Iran.
Lewat sebuah pernyataan, Qassemi meminta pejabat Amerika, khususnya Presiden Donald Trump untuk "melupakan" perundingan sepihak dengan Iran "di bawah bayang-bayang ancaman".
"AS harus memahami bahwa dunia modern tak lagi memiliki ruang untuk hegemoni, penindasan, dan unilateralisme," kata Qassemi dilansir Anadolu, Kamis (26/7).
Pada Selasa sebelumnya, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan, pemerintah Gedung Putih sudah siap melakukan perundingan kesepakatan baru menggantikan perjanjian nuklir 2015.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Hubungan AS-Iran memanas sejak Mei, menyusul Trump secara sepihak AS dari pakta 2015 yang disepakati Teheran denganlima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman.
Awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump mencibir Presiden Hassan Rouhani. Lewat akun Twitternya ia mengatakan, "Jangan mengancam Amerika Serikat lagi kalau tidak ingin menderita seperti sebelumnya."Hanya berselang dua hari, Kepala Staf Militer Iran, Mohammad Bakiri pun menegaskan bahwa seluruh pangkalan militer AS di wilayah itu "berada dalam jangkauan" potensi serangan Iran
Keyword : Iran Amerika Serikat Bahram Qassemi