Presiden Tunisia Tuntut Perdana Menteri Mundur

Senin, 16/07/2018 09:18 WIB

Tunis – Presiden Tunisia Beji Caid el Sebsi menuntut Perdana Menteri Youssef Chahed mundur, menyusul krisis politik dan ekonomi negara yang terus berlanjut . El Sebsi juga menarik dukungan terhadap politisi yang kini bersiteru dengan putra presiden tersebut.

Dilansir dari Reuters, putra el Sebsi, Hafedh Caid el Sebsi merupakan pemimpin partai Nidaa Tounes yang berkuasa hari ini. Pada Mei lalu, dia memecat Chahed melalui telepon, karena dinilai telah gagal menjalankan roda perekonomian.

Pemecatan Chahed pun disambut baik oleh Perserikatan Buruh Tunisia (UGTT) yang menolak reformasi ekonomi ala Chahed. Di kesempatan lain, Partai Islamis Moderat Ennahda menilai pemecatan Chahed dapat menstabilkan ekonomi.

“Ada perbedaan antara pihak-pihak dan organisasi nasional tentang pemerintah, antara pemerintah dengan pemain kunci seperti UGTT dan beberapa pihak,” ujar el Sebsi kepada televisi lokal.

“Jika situasi ini berlanjut, maka perdana menteri harus mengundurkan diri atau pergi ke parlemen untuk meminta kepercayaan,” tegasnya.

Chahed, yang diangkat oleh el Sebsi pada 2016 lalu, menuding putra presiden menghancurkan partai Nidaa Tounes. Chahed juga menyebut krisis internal partai telah memengaruhi lembaga negara.

Sejauh ini Tunisia dipuji sebagai satu-satunya negara yang berhasil menerapkan demokrasi pasca Arab Spring, yang menggulingkan otokrat Zine El Abidine Ben Ali pada 2011 tanpa memicu pergolakan layaknya Suriah dan Libya.

Namun sejak saat itu sembilan kali pergantian kabinet tak menyelesaikan masalah ekonomi, termasuk inflasi dan tingkat pengangguran yang tiggi.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati