China-Arab Saudi Gelar Pertemuan di Beijing

Rabu, 11/07/2018 08:13 WIB

Jeddah - Forum Kerjasama Negara China-Arab akan memulai pertemuan tingkat  di Beijing pada Selasa untuk membahas cara memperkuat hubungan Arab-China. Delegasi Saudi dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Adel Al-Jubeir.

Sebelumnya, Presiden China, Xi Jinping mengumumkan niatnya untuk mengadakan konferensi internasional mengenai konflik Israel-Palestina, dan menyatakan dukungannya untuk solusi dua negara dan Prakarsa Perdamaian Arab.

China dan negara-negara Arab sepakat untuk membentuk, "Kemitraan strategis berorientasi masa depan kerjasama komprehensif dan pembangunan bersama," kata Xi, dikutip dari Arab News, Rabu (11/7)

Emir Kuwait Syeikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah mengatakan, "Kami percaya, meningkatkan mekanisme kerja sama di antara kami akan berkontribusi untuk mencapai kepentingan tertinggi bangsa Arab dan teman-teman kami, dan untuk meningkatkan hubungan historis antara kedua belah pihak, yang kami ingin kembangkan dan promosikan di semua bidang."

Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit mengatakan pertemuan kedua menteri mencerminkan kegairahan kedua pihak untuk memperdalam hubungan Arab-China. Ia meminta Tiongkok untuk melanjutkan dukungannya bagi isu-isu Arab, terutama di antara mereka adalah Palestina.

Di sela-sela pertemuan tingkat menteri, Al-Jubeir menyampaikan ceramah kepada Asosiasi Studi Timur Tengah. Ia mengatakan, "Hubungan Saudi-China telah diperdalam oleh kepercayaan kedua negara terhadap prinsip-prinsip utama, terutama menghormati kedaulatan negara dan tidak campur tangan dalam urusan mereka."

"Arab Saudi meluncurkan rencana reformasi Visi 2030 untuk meningkatkan ekonomi dengan mengurangi ketergantungan pada minyak, menarik investor, dan meningkatkan transparansi dan kinerja lembaga pemerintah," katanya.

Visi 2030 juga bertujuan untuk menciptakan iklim toleransi dan moderasi, menghadapi ekstremisme, dan mengizinkan perempuan Saudi untuk menjadi mitra dalam menggerakkan Kerajaan itu.

Al-Jubeir  mengatakan, Negeri Pertro Dollar merupakan mitra penting dalam Belt dan Road Initiative China (BRI), yang akan memiliki dampak ekonomi dan sosial yang besar terhadap dunia, dan akan berkontribusi pada keamanan dan stabilitas regional.

"Riyadh berkonsultasi dengan Beijing mengenai kerja sama BRI, dan untuk mendorong Timur Tengah memainkan peran kunci dalam proyek itu," jelasnya.

Al-Jubeir menunjuk keseriusan kedua pihak untuk mengintensifkan pertukaran siswa. Kerajaan telah mengirim siswa ke China untuk pendidikan dan menjadi jembatan antara kedua negara.

Ada ratusan mahasiswa Saudi di universitas China, dan Kerajaan telah membuka cabang Perpustakaan Umum Raja Abdul Aziz di Beijing untuk mendorong pertukaran antara para sarjana, peneliti, dan siswa di kedua negara, katanya.

Keyword : China Arab Saudi

TERKINI
Dasco Pastikan Daftar Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar Tidak Benar Dunia Alami Krisis Guru, Ini Saran PGRI ke Pemerintah Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China