Jum'at, 06/07/2018 17:10 WIB
Bogor - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mengilustrasikan, Indonesia tanpa Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) bagaikan tari poco-poco, maju-mundur, mundur-maju, kiri-kanan, kanan-kiri.
Itu disampaikan pada sosialisasi Empat Pilar MPR yang diikuti peserta Forum Indonesia Muda (FIM) di Aula Zona Madina Dompet Dhuafa, Parung, Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/7) sore. Ada sekitar ratusan perserta yang terdiri dari para mahasiswa dan generasi muda berusia 18 hingga 25 tahun dari Jabodetabek dan Kalimantan.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera mengungkapkan, bahwa setelah reformasi, menurut Hidayat Nur Hidayat, negara kita ini tidak ada lagi guidance untuk maju, padahal negara-negara tetangga kita sudah pada maju.
Padahal, kata tokoh nasional asal Klaten, Jawa Tengah ini, perlunya kehadiran GBHN sudah menjadi wacana publik. Partai Golkar, misalnya, sudah menyampaikan perlunya GBHN, begitu pula PDI Perjuangan, dan Megawati sudah berkali-kali menyampaikan perlu sistem perencanaan pembangunan modal GBHN ini.
HNW Dukung Hak Angket Kecurangan Pemilu: Itu Hak DPR dari Konstitusi
Pimpinan MPR Ajak Elite Parpol Hindari Pernyataan Menyesatkan di Pemilu 2024
Bamsoet Ajak Media Massa Sejukkan Iklim Politik Jelang Pemilu 2024
Sedangkan Pimpinan MPR, kata Hidayat Nur Wahid, hanya menunggu, tidak bisa menjadi yang aktif mengusulkan atau mengompori.
"Kita sudah siapkan semuanya, dan Pimpinan MPR sudah siap," ungkap Hidayat Nur Wahid.
Fraksi yang mengusulkan sejak awal, seperti PDI Perjuangan, Golkar, semestinya menindaklanjutinya. Apalagi masalah ini pernah dibahas dalam Rapat Pimpinan Lembaga Negara di Istana. Semua Pimpinan Lembaga Negara, termasuk Presiden, setuju adanya perubahan UUD untuk menghadirkan GBHN.
Namun, Hidayat Nur Wahid pesimistis perubahan UUD NRI Tahun 1945 untuk menghadirkan GBHN ini bisa terjadi sekarang ini. “Kalau tokh sekarang diajukan, tidak lagi terkejar,” ujar Hidayat Nur Wahid. Soalnya, sekarang ini sudah berada di tahun politik. Semua sibuk,” ujar Hidayat Nur Wahid.