Minggu, 01/07/2018 06:55 WIB
Washington, DC - Lebih dari 30.000 orang menyemuti ibukota Amerika Serikat (AS) memprotes kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump. Sementara puluhan ribu orang lainnya diperkirakan akan menghadiri demonstrasi serupa yang direncanakan di seluruh 50 negara bagian.
Di Washington, DC, para orangtua dan anak-anak imigran, aktivis, pemimpin agama dan selebtitis yang bergabung dalam "Families Belong Together" menyerukan diakhirinya kebijakan imigrasi yang tidak manusiawi Trump dan menyatukan kembali anak-anak dan orang tua mereka yang terpisah di perbatasn Mesksiko-AS.
Di antara kerumunan demonstrran itu adalah Jocelyn, pencari suaka dari Brasil, yang berbagi cobaan ketika putranya dipisahkan darinya pada saat kedatagannya ke AS musim panas lalu.
"Keduanya dipisahkan selama sembilan bulan dan sembilan hari," katanya, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (1/7).
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Selama waktu itu, lanjutnya, para pejabat federal mengatakan kepada ibu bahwa putranya dapat disiapkan untuk diadopsi.
Ia akhirnya bersatu kembali dengan putranya pada tanggal 5 Juni setelah memenangkan gugatan yang diajukan oleh American Civil Liberties Union (ACLU).
Aksi unjuk rasa yang berlangsung pada Sabtu menyusul lebih dari 2.000 anak dikabarkan akan tetap terpisah dari keluarga mereka, menurut lembar fakta Departemen Kesehatan dan Kemanusiaan (HHS) yang dirilis pada 20 Juni.
Pemisahan keluarga adalah bagian dari kebijakan toleransi nol pemerintah Trump, yang diumumkan pada awal April.
Minggu lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengakhiri taktik kontroversial, tetapi protes terus berlanjut ketika pertanyaan-pertanyaan kapan dan bagaimana keluarga akan bersatu kembali.
Keyword : imigrasi Donald Trump Amerika Serikat