Jokowi Digerus Janji Palsu

Senin, 11/06/2018 09:39 WIB

Jakarta - Presiden Jokowi dinilai memiliki tantangan yang cukup berat dalam menghadapi kontestasi Pilpres 2019 mendatang. Adalah janji politik Jokowi sendiri yang menggerus kepercayaan publik.

Ketua DPP PKS Pipin Sopian mengatakan, penantang utama Jokowi sebenarnya adalah janji-janjinya sendiri untuk menaikan harkat, derajat, dan martabat bangsa Indonesia dengan ekonomi yang kuat.

Misalnya, kata Pipin, janji Jokowi yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 7 sampai 8 persen saat kampanye Pilpres 2014 silam belum terwujud hingga saat ini.

"Harusnya 7 sampai 8 persen, saat ini hanya 5 persen. Bagaimana kurs rupiah Rp 14.000, mungkin nanti bisa mencapai angka Rp 15.000, harga-harga pada naik," kata Pipin, kepada wartawan, Minggu (10/6).

Namun, lanjut Pipin, perekonomian yang dijanjikan justru membuat masyarakat kian kesulitan. Dimana, kesejahteraan masyarakat semakin jauh dari harapan.

"Bagi masyarakat Indonesia terutama Ibu-ibu, terserah infrastruktur bagus, terserah menteri keuangan dapat penghargaan internasional, tetapi harga-harga, tarif listrik, sembako semakin naik di era saat ini,” terangnya.

Bahkan, kata Pipin, saat ini kecemburuan sosial semakin meningkat karena dua hal. Pertama, tenaga kerja asing yang mulai masuk ke Indonesia dengan jumlah yang besar dengan ketidakadilan hukum yang dipertontonkan.

"Kedua, THR yang diberikan kepada aparat dimana kepala desa saat ini tidak mendapatkannya, banyak aparat honorer yang tidak mendapatkannya," tegasnya.

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Presiden Joe Biden Beri Penghargaan Bergengsi untuk Michelle Yeoh Jewel Tampilkan Karya Seni dalam Balutan Gaun Perak Iris van Herpen