Minggu, 10/06/2018 06:30 WIB
Riyadh - Arab Saudi akan menjadi tuan rumah KTT regional untuk membahas krisis ekonomi yang sedang berlangsung di Yordania. Kenaikan pajak penghasilan yang diusulkan baru-baru ini memicu beberapa protes terbesar dalam beberapa tahun di negara itu.
Pertemuan pada Minggu di Mekkah akan dihadiri oleh Raja Salman Saudi, Raja Yordania Abdullah II, Emirat Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al Sabah dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
"Para pemimpin sepakat untuk bertemu membahas cara-cara untuk mendukung Yordania guna mengatasi krisis ekonomi yang sedang melanda negera itu," menurut Saudi Press Agency pada Sabtu kemarin mengutip Royal Court.
Jordan sangat bergantung pada bantuan asing, dan program bantuan $3.6bn yang diterima setiap tahun dari Dewan Perusahaan Teluk belum diperbarui sejak tahun lalu.
Wakil Ketua MPR: Kemandirian Ekonomi adalah Kunci Menjaga Fundamental Ekonomi Nasional
Legislator Yakin Fundamental Ekonomi Indonesia Tangguh Hadapi Gejolak Geopolitik
Anggota DPR: Dampak Perang Israel Vs Iran Harus Diwaspadai
Daoud Kuttab, wartawan yang bermarkas di ibukota Yordania, Amman, mengatakan sebagian besar bantuan keuangan yang diberikan kepada Jordan oleh negara-negara Teluk Arab telah mengering atau dialokasikan ke program khusus yang tidak membantu anggaran negara.
"Ada beberapa aliran pemikiran yang berbeda tentang masalah ini," jelasnya. "Ada yang mengatakan bahwa negara Teluk mendukung program seperti membangun sekolah dan jalan raya (di Yordania) daripada hanya memberi mereka uang.
"Kemudian ada beberapa orang yang berpikir bahwa ada semacam hubungan politik dengan penghentian dukungan langsung," kata Kuttab kepada Al Jazeera.
"Faktanya adalah Yordania menderita karena tidak adanya bantuan keuangan," katanya, menambahkan bahwa Amman menganggap negara-negara Arab memiliki tanggung jawab untuk tetap bertahan, karena perannya dalam melindungi Masjid Al-Aqsa Yerusalem, situs ketiga tersuci dalam Islam.
Keyword : Yordania Arab Saudi negara Teluk ekonomi