Kamis, 07/06/2018 16:50 WIB
London – Pemerintah Inggris mulai khawatir dengan situasi di Gaza dan tindakan militer Israel menembaki warga sipil Palestina, kata Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson pada Rabu.
"Kami sangat khawatir dengan tewasnya lebih dari 120 warga Palestina dalam beberapa pekan terakhir dan situasi yang memburuk di Gaza," kata Johnson dalam sebuah pernyataan tertulis yang dirilis setelah pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Johnson menekankan bahwa rakyat Gaza maupun rakyat Israel berhak untuk hidup dalam damai dan keamanan, tanpa merasa risau soal keamanan.
"Kami melanjutkan tekanan terhadap Israel dan Otoritas Palestina untuk menghindari tindakan yang membuat perdamaian menjadi lebih sulit."
Diizinkan Rektor, Polisi Tangkap Puluhan Pengunjuk Rasa pro-Palestina di Universitas Columbia
Bentrokan Sengit Melanda Protes atas Perang Gaza dengan Penentangnya di Kampus UCLA
Penduduk Israel Utara Bersiap Hadapi Kemungkinan Perang Habis-habisan dengan Hizbullah
"Terorisme, hasutan untuk kekerasan, dan penolakan atas hak keberadaan Israel oleh beberapa pihak, juga pembangunan permukiman merupakan hambatan serius untuk mencapai tujuan ini," kata Johnson.
Johson meminta Israel melakukan investigasi yang transparan dan independen atas insiden yang terjadi.
Ketegangan telah melanda seluruh wilayah Palestina yang diduduki sejak Amerika Serikat merelokasi kedutaannya bulan lalu dari Tel Aviv ke Yerusalem, wilayah yang diduduki oleh Israel pada tahun 1967 dan merupakan jantung dari konflik Palestina-Israel yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Sejak Maret, setidaknya 123 orang Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka oleh tembakan Israel selama protes anti-pendudukan di Jalur Gaza. (aa)