Sabtu, 02/06/2018 20:10 WIB
San Fransisco - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan Departemen Energi untuk menyelidiki kebijakan yang menghentikan penutupan pembangkit listrik tenaga batubara dan nuklir.
Menurut memo yang beredar di kalangan para pemimpin di industri energi dan beberapa outlet media AS, Trump ingin menggunakan kekuatan eksekutif untuk menjaga pembangkit batubara dan pembangkit listrik tenaga nuklir yang sedang goyah. Ini dilakukan menurut memo yang bocor ke media untuk kepentingan keamanan nasional.
"Sayangnya, dihentikannya sejumlah fasilitas pembangkit listrik menyebabkan menipisnya ketahanan energi nasional kita," sambungnya.
Kasus Subversi Pemilu Trump Terhenti, Permasalahan Hukum Sekutunya Meningkat
Trump Habiskan Banyak Uang untuk Biaya Hukum; Biden Pimpin Penggalangan Dana
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Langkah ini belum pernah terjadi sebelumnya karena pembangkit yang dimaksud berisiko ditutup karena meningkatnya persaingan dari adanya pembangkit dari gas alam dan sumber energi terbarukan. Kebijakan tersebut akan memaksa pemilik jaringan listrik di seluruh negeri membeli listrik dari batubara dan pembangkit nuklir.
Administrasi Trump mengkonfirmasi bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan untuk menyelamatkan industri itu.
"Presiden Trump telah mengarahkan Sekretaris Energi Rick Perry untuk menyiapkan langkah-langkah segera untuk menghentikan hilangnya sumber daya ini dan menantikan rekomendasinya," tambah Sanders.
Saham Peabody Energy yang berbasis di AS, perusahaan batubara swasta terbesar di dunia, naik hampir 5 persen pada Jumat ditutup USD45,35. (aa)
Keyword : Amerika Serikat Donald Trump batubara