Minggu, 27/05/2018 16:31 WIB
Jakarta - Masyarakat Hasakah, provinsi di timur laut Suriah menggelar protes terhadap kelompok teror YPG/PKK, yang telah mempersenjatai pemuda di kota itu secara paksa. Padahal berdasakan ketentuan Hak Asasi Manusia dan peraturan militer internasional, anak-anak seharusnya tidak boleh dijadikan tentara.
Warga berkumpul di pusat kota untuk memprotes kelompok teror yang mengendalikan kota tersebut. Pasalnya, kelompok teroris itu merekrut anak-anak perempuan yang baru berusia 12 hingga 16 tahun untuk dijadikan tentara. Mereka dilatih dan dipersenjatai secara lengkap.
Teroris menangkap beberapa demonstran dan membubarkan protes, serta menutup beberapa pintu masuk dan keluar dari pusat kota.
Para teroris juga secara paksa mempersenjatai pemuda berusia antara 18-30 tahun, dengan menghentikan mereka di pos-pos pemeriksaan mereka di daerah Hasakah, Manbij dan Raqqah.
Pentagon Sebut AS Keliru Membunuh Warga Sipil dalam Serangan Suriah Tahun 2023
Sederet Fakta Tentang Mahasiswa UCLA yang Ditangkap Polisi saat Memprotes Israel
Pengadilan Turki Menghukum Warga Suriah atas Pemboman Istanbul
Sebelumnya, para pedagang di Manbij juga memprotes kelompok teror itu dengan menutup toko pada 20 Mei.
Organisasi teroris YPG/PKK berniat memperkuat diri dengan merekrut kaum muda secara paksa di wilayah-wilayah yang mereka duduki.