Penjagaan di Rumah Najib Razak Dinilai Langgar Demokrasi

Kamis, 17/05/2018 15:50 WIB

Kuala Lumpur - Penjagaan ketat di rumah mantan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak dinilai tidak beralasan, dan melanggar nilai-nilai demokrasi.

Demikian pernyataan salah satu anggota UMNO Abdul Rahim Abdul Rahman (65). Rahman merasa keberatan karena tidak bisa memberikan dukungan moral kepada Najib, saat yang bersangkutan saat ini sedang menghadapi tuduhan serius.

"Saya tidak setuju dengan tindakan ini. Polisi tidak mengizinkan teman saya mengunjungi Najib. Saya tidak tahu status Najib saat ini, apakah ditahan di rumahnya atau sebaliknya," ujar Rahman dilansir dari laman berita Malaysia Berita Harian, Kamis (17/5).

Rahman mengungkapkan, dia bersama beberapa anggota UMNO lainnya datang ke rumah Najib. Namun ketatnya penjagaan polisi, membuatnya tak bisa masuk ke rumah rival Mahathir Muhammad tersebut.

"Saya seharusnya bersama beberapa teman saya yang lain ke rumah Najib pada siang dan sore hari, tetapi kami dilarang," terangnya.

Menurut penuturan Rahman, Najib terakhir kali terlihat pada Jumat pekan lalu. Kala itu dia melakukan Salat Jumat di masjid ibu kota, dan tampak seperti tak ada masalah apapun.

"Dia tampak tenang dan tidak terkesan sedang dirundung fitnah tersebut," kata Rahman.

Diketahui, kediaman Najib Razak dikawal ketat oleh pihak kepolisian. Sebelumnya, Najib dilarang pergi ke luar negeri oleh imigrasi Malaysia, setelah diduga terlibat dalam skandal 1MDB.

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Presiden Joe Biden Beri Penghargaan Bergengsi untuk Michelle Yeoh Jewel Tampilkan Karya Seni dalam Balutan Gaun Perak Iris van Herpen