Perkuat Intelijen sebelum Berantas Terorisme

Kamis, 17/05/2018 14:59 WIB

Jakarta - Memperkuat basis intelijen menjadi salah satu solusi untuk memberantas tindak kejahatan terorisme. Dengan intelijen yang kuat, aksi pemberantasan terorisme bisa lebih terarah dan efektif.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Mardani Ali mengatakan, sudah tepat ketika Polri menggandeng Kopassus, pasukan elit TNI Angkatan Darat untuk diajak bekerjasama dalam menggelar operasi antiterorisme.

“Aksi menyerang tanpa didahului data intelijen malah memperluas dan tidak menyelesaikan masalah. Jadi satuan intelijen perlu dilibatkan,” kata Mardani, melalui pesan singkatnya, Jakarta, Kamis (17/5).

Ia menegaskan, dalam memberantas terorisme, intelijen haruslah kuat. Sebab, data dan rencana operasi bersumber dari intelijen tersebut. Selain memperkuat intelijen, perlu pula dibantu para akademisi dan tokoh agama untuk menanggulangi aksi terorisme secara holistik.

“Pertama mesti dipahami dimanapun aksi teror, mestinya lebih mengedepankan aksi intelijen untuk operasi preventif. Aksi pencegahan ini bisa melibatkan banyak pihak mulai dari akademisi, tokoh masyarakat, hingga tokoh agama,” papar Mardani.

Pasukan Brimob sendiri dikabarkan sudah bekerjasama dengan Koppasus dalam operasi penyisiran sarang teroris di beberapa daerah. Ini merupakan kerja sama yang solid antara pemegang otoritas keamanan dan pertahanan. Diharapkan kerja sama ini mampu menumpas akar terorisme secara menyeluruh.

TERKINI
PME 2024, OCBC NISP Hadirkan David Foster, Josh Groban, hingga Afgan Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana, Bahas Relokasi Warga Gunung Ruang Bertepatan Hari Pers Internasional, 57 Pemimpin Redaksi Deklarasi ICEC Luhut Tegaskan Tanpa Nikel RI Pasar Mobil Listrik Amerika Terpuruk