Minggu, 13/05/2018 09:04 WIB
Jakarta - Bulan puasa yang identik dengan menahan dahaga dan hawa nafsu tidak semestinya menjadi halangan bagi runners yang ingin tetap memaksimalkan latihannya pada bulan puasa. Dengan porsi latihan dan teknik yang tepat, diharapkan runners dapat menjalankan latihan rutin walaupun di tengah kondisi bulan puasa.
dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD, PhD memaparkan mengenai masalah perubahan metabolisme tubuh pada saat berpuasa rutin. Metabolisme manusia yang membutuhkan endurance seperti berlari perlu diperhatikan oleh para runners.
"Terlebih, di bulan puasa ini terjadi perbedaan waktu makan seseorang namun tetap memerlukan kekuatan untuk melakukan kegiatan lari seperti biasa," kata dr. Dante para workshop "How To Train Effectively During Ramadhan" yang diselenggarakan BNI bersama ILUNI UI di Jakarta, Sabtu (12/5).
Olahraga lari adalah salah satu olahraga yang banyak disukai semua kalangan tua ataupun muda, baik laki-laki maupun perempuan. Saat ini olahraga lari menjadi favorit banyak orang karena kemudahannya. Motif untuk berlari pun beragam, mulai dari refreshing, kesehatan hingga untuk meraih prestasi.
Untar Berikan Pelatihan Membatik di Kampus Vietnam
Kementan Latih Petani Muda Asean Produksi Kelapa Sawit Berkelanjutan
Khawatir Latihan Militer China Berubah Jadi Serangan, Taiwan Ikut Latihan Perang
Sebagai seorang runner dan penggemar triathlon, dr. Dante juga membahas kiat bagaimana mempersiapkan tubuh untuk tetap berlatih di diperhatikan diantaranya: pertama Goal. "Target exercise-nya apa? Ini mesti realistis tidak akan mengurangi performa dan menurunkan durasi latihan saat puasa," katanya.
Kedua, runners juga haru memperhatikan dan menjaga asupan nutrisinya. Saat buka puasa usahakan mengonsumsi karbohidrat sederhana dan pada saat sahur memilih karbohidrat kompleks.
Ketiga, mengatur pola latihan sehingga menciptakan kondisi exercise yang optimal. "Pola latihan yang rutin bisa menjaga frekuensi seseorang yang tetap seperti ini dan ketika mengalami injuring," ujarnya.
Dan satu hal lagi yang juga mesti dijaga ialah mainset. "Diingatkan bahwa mainset bukan penghalang berlatih lari tapi juga dengan cara-cara yang tadi saya sampaikan," katanya.
Mewujudkan misi Running for All, tahun ini BNI bersama ILUNI UI kembali mengadakan kegiatan BNI UI Half Marathon pada 15 Juli 2018.
Rangkaian BNI UI Half Marathon 2018 pertama kali dimulai dengan acara Konferensi Pers di chung BNI, Jakarta pada 27 Maret 2018. Pada rangkaian acaranya yang kedua, BNI UI Half Marathon 2018 mcngadakan dynamic stretching, 7K easy run dan mini games di Kawasan UI Depok pada 8 April 2018.
Dalam rangkaian acaranya yang ketiga, BN1 UI Half Marathon 2018 mengadakan Mini Bootcamp by Soulbox dengan diawali oleh 4K easy run. Acara ini dilaksanakan pada 22 April 2018, di fX Sudirman, Jakarta.
Ketua Umum ILUNI UI, Arief Budhy Hardono mengatakan kompetisi ini menyasar pelari yang tidak hanya berasal dari Kawasan Jabodetabek saja, namun juga seluruh Indonesia. Untuk itulah BNI diajak turut menggelar kompetisi ini. Selain memasyaratkan olahraga lari, event ini juga mengajak masyarakat untuk memulai gaya hidup sehat.
Dengan target peserta sebanyak 3.600 peserta dengan tiga jarak tempuh yang berbeda, peserta dapat memilih satu di antara tiga kelas tempuh lari yang disediakan. Dalam rangka membantu almamater, hasil dari perlombaan akan dikontribusikan untuk Makara Investasi melalu Reksadana BNI AM Makara Investasi dalam rangka pembangunan LUNI UI.
Corporate Secretary BNI Kiryanto mengungkapkan, dukungan pihaknya pada perhelatan ini merupakan salah satu bentuk keberpihakan korporasi terhadap dunia pendidikan, termasuk perkembangan dunia pendidikan di UI. Pada saat yang sama, pihaknya juga memberikan dukungan maksimal terhadap animo masyarakat yang sedang gandrung pada olahraga lari.
"Event kali ini sebagai salah satu langkah dalam meningkatkan literasi dan inklusi lembaga keuangan di lingkungan penyelenggara pendidikan terdepan di Indonesia," tandasnya.