Minggu, 13/05/2018 02:10 WIB
Sanaa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah difteri telah menewaskan 91 orang di Yaman yang dilanda perang sejak akhir Oktober tahun lalu.
Dalam sebuah pernyataan, badan PBB tersebut mengatakan sekitar 1.725 kasus terduga difteri telah terdata di 20 dari 23 provinsi Yaman. Provinsi Ibb dan al-Hodeidah di Yaman tengah dan barat sebagai wilayah yang paling terpukul oleh wabah tersebut.
Menurut petugas kesehatan, difteri menyebar dengan mudah, seperti flu yang menular melalui bersih, batuk atau bahkan berbicara. Penyakit ini menyerang terutama pada anak-anak dan bisa menjadi epidemi yang menghancurkan jika dibiarkan.
Yaman telah menderita oleh perang dan kekerasan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara. Konflik meningkat pada 2015 ketika Arab Saudi dan sekutu-sekutunya meluncurkan kampanye udara untuk menghancurkan kekuatan kelompok Houthi.
WHO Temukan Cacar Monyet Strain Mematikan Baru di Kongo
Hari Ini Dewan Keamanan PBB Gelar Pemungutan Suara soal Keanggotaan Palestina di PBB
Senin, Penumpang Whoosh Diprediksi Meningkat 40 Persen
Kekerasan yang sedang berlangsung telah menghancurkan layanan dasar, termasuk sistem air dan sanitasi. PBB menggambarkan situasi di Yaman sebagai salah satu "bencana kemanusiaan terburuk di dunia pada zaman modern." (aa)