Sabtu, 12/05/2018 21:01 WIB
Jakarta - Rakyat Irak mulai memberikan suaranya dalam pemilihan parlemen pertama negara itu pada Sabtu, setelah negara ini menyatakan kemenangannya terhadap kelompok teroris Daesh.
Tempat pemungutan suara dilakukan di seluruh negeri, termasuk ibu kota Baghdad dan wilayah Kurdi Irak utara. Pemilihan dibuka pada pukul 07.00 pagi waktu setempat (0400 GMT) dan akan ditutup pukul 7:00 malam. waktu setempat (1600 GMT).
"Rakyat Irak akan memutuskan masa depan negara mereka," kata Perdana Menteri Haidar al-Abadi kepada wartawan saat ia memberikan suaranya di distrik Karada di Baghdad tengah.
"Saya menyerukan partisipasi yang efektif dalam pemungutan suara," katanya.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Dunia Alami Krisis Guru, Ini Saran PGRI ke Pemerintah
Kuliah Pembaharuan Hukum Program Doktor, Ketua MPR Dorong Penyempurnaan UU Pemilu
Ketua Parlemen Salim al-Jabouri juga meminta para pemilih Irak untuk beramai-ramai menentukan pilihan dalam pemilihan parlemen.
"Partisipasi yang buruk akan membantu partai-partai tertentu yang tidak disukai oleh pemilih untuk mencapai posisi pengambilan keputusan," kata al-Jabouri saat memberikan suara di Baghdad.
Di wilayah Kurdi Irak utara, perdana menteri Pemerintah Daerah Kurdi (KRG), Nechirvan Barzani, mengatakan proses politik Irak tidak akan berhasil tanpa partisipasi Kurdi dalam pemerintahan mendatang.
"Tidak ada partai yang bisa membentuk pemerintahan tanpa aliansi," kata Barzani saat dia memberikan suaranya di Erbil di Irak utara.
"Saya tidak berpikir proses politik di Irak akan berhasil tanpa partisipasi Kurdi dalam pemerintahan mendatang."
Menurut komisi pemilihan Irak, pemungutan suara berlangsung dengan lancar di semua provinsi. (AA)