60 Persen Korban Yaman Hasil Serangan Koalisi Saudi

Jum'at, 11/05/2018 20:50 WIB

Sana`a - Sebanyak 236 warga sipil tewas di Yaman selama April 2018. Menurut catatan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), jumlah tersebut menjadikan April sebagai bulan paling mematikan di negara itu, sejak dilanda perang.

"Bulan April adalah bulan yang paling mematikan bagi warga sipil di Yaman tahun ini, dengan peningkatan tajam dalam korban. Setidaknya 236 warga sipil tewas dan 238 terluka sepanjang April. Total ada 474 korban sipil, lebih dari dua kali lipat dibanding Maret," demikian laporan PBB dilansir dari Memo.

Menurut data yang didokumentasikan Kantor Hak Asasi Manusia PBB di Yaman, pada minggu pertama Mei, jumlah korban tewas terus berlanjut. Korban terbaru mencakup enam tewas dan 57 korban cedera.

Seperti diketahui, bulan ini koalisi pimpinan Saudi melakukan serangan udara di Istana Kepresidenan yang bermarkas di Sana`a saat jam kerja berlangsung.

Ada kemungkinan Saudi akan dikenakan sanksi terkait pelanggaran hukum perang internasional, karena tidak berupaya menghindari warga sipil.

"Saksi mata mengatakan kepada kami bahwa gedung yang sama dihantam lagi sekitar tujuh menit setelah tembakan pertama. Tembakan itu menyebabkan korban tambahan. Dalam insiden baru-baru ini, 24 warga sipil tewas dan 13 lainnya terluka oleh serangan udara koalisi terhadap sebuah pom bensin," lanjutnya.

Antara 26 Maret 2015 hingga 10 Mei 2018, PBB mencatat total 16.432 korban sipil tumbang di Yaman. 6.385 orang meninggal, dan 10.047 lainnya luka-luka. Dari jumlah ini, 10.185 di antaranya hasil dari serangan udara koalisi pimpinan Saudi.

TERKINI
`Sleeping Beauties: Reawakening Fashion` Jadi Tema Met Gala 2024, Apa Maknanya? Madonna Pecahkan Rekor Gelar Pesta Dansa yang Dihadiri 1,6 Juta Penggemar Sederet Selebriti Gelar Afterparty Met Gala 2024, Usher hingga Beyonce! Kini Bertubuh Langsing, Kelly Osbourne Bantah Pakai Ozempic