Rabu, 09/05/2018 22:10 WIB
Depok - Salah satu tuntutan narapidana terorisme yang terlibat dalam insiden di Markas Korps (Mako) Brimob adalah bertemu dengan Aman Abdurahman. Dia adalah pemimpin spiritual Daesh di Indonesia yang juga ditahan di Mako Brimob.
Sementara untuk tuntutan lainnya, Setyo belum bisa berbicara banyak demi kelancaran proses negosiasi.“Ya mereka kemarin menuntut itu (bertemu Aman),” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto dalam jumpa pers di Direktorat Satwa Baharkam Polri, Depok, Jawa Barat, Rabu.
“Mohon maaf kita harus close dulu karena tim negosiasi masih berjalan,” ujar Setyo.
Menurut Setyo, Polisi hingga kini masih terus melakukan pendekatan dengan narapidana terorisme yang menahan sandera bernama Brigader Kepala Iwan Sarjana di rutan Mako Brimob.
Sederet Fakta Tentang Mahasiswa UCLA yang Ditangkap Polisi saat Memprotes Israel
Kapolri Tunjuk Presiden KSPSI Jadi Staf Ahli Tangani Persoalan Ketenagakerjaan
4.051 Aparat Gabungan TNI-Polri Amankan Penetapan Presiden Terpilih 2024 di KPU
Dalam melakukan negosiasi, Setyo mengatakan polisi tidak memberikan tenggat waktu atau deadline. “Yang penting sampai ada titik temu,” kata Setyo
Setyo mengatakan para narapidana membawa senjata dalam melancarkan aksi penyanderaan.Senjata tersebut didapatkan dari polisi yang gugur dalam kerusuhan. “Kita masih mel akukan pendalaman soal jumlah senjatanya karena berada di tangan mereka,” ujarnya. (AA)
Keyword : Mako Brimob Teroris Polri