Pakar: Saling Hujat Tanda Elit Politik Miskin Berdialog

Selasa, 08/05/2018 10:10 WIB

Jakarta – Pergolakan politik yang makin panas jelang pemilihan presiden (pilpres) 2019, dinilai sebagai hal yang wajar. Akan tetapi, tak seharusnya perbedaan pilihan dan pandangan menjadi legitimasi untuk saling menghujat satu sama lain.

Pakar komunikasi politik Prof. Dr. Bachtiar Aly mengatakan, fenomena saling menghujat dengan alasan perbedaan pandangan dinilai sebagai kemiskinan elit politik dalam berdialog. Padahal, selagi dalam wacana rasional, persoalan apapun bisa diselesaikan dengan duduk bersama.

“Ini juga adalah kemiskinan kita dalam berdialog. Justru pola komunikasi kita yang harus kita perbaiki. Jadi tidak saling menuding. Justru orang yang berbeda pandangan itu duduk sama-sama untuk diselesaikan,” kata Bachtiar kepada Jurnas.com di Jakarta pada Selasa (8/5).

Bachtiar menambahkan, ribut-ribut yang dilakukan oleh elit politik bukannya tanpa dampak. Perdebatan yang awalnya ditunggangi kepentingan politis, pada akhirnya bisa memicu kerenggangan di tengah-tengah masyarakat awam.

“Para tokoh yang berbeda pendapat ini silahkan duduk, supaya mereka jangan memberikan efek kepada masyarakat awam yang semakin bingung mengapa elit politiknya bicara seperti itu,” ujarnya.

TERKINI
Narkoba, Selebgram Chandrika Chika Cs Dikirim ke Lido untuk Rehabilitasi 50 Musisi Akan Ramaikan Jakarta Street Jazz Festival 2024, Ada Tompi sampai Andien Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina untuk Ganggu Pasokan Senjata AS Rilis 11 Album, Musik Taylor Swift Dikritik Vokalis Pet Shop Boys Mengecewakan