Iklan Berbahaya Dilarang Dipasang di Google

Selasa, 08/05/2018 08:50 WIB

Jakarta - Google mengumumkan pada Senin (07/05) tidak akan lagi mengizinkan layanan jaminan obligasi untuk beriklan di salah satu platformnya.

Larangan itu, yang bakal mulai berlaku pada Juli merupakan bagian dari upaya Google untuk mencegah iklan yang menyesatkan atau berbahaya dari platformnya.

Perusahaan itu mengatakan, layanan obligasi dengan jaminan laba mengambil keuntungan dari komunitas-komunitas yang memiliki wilayah berpenghasilan rendah. Ketika mereka berada pada posisi paling rentan, termasuk melalui penawaran pembiayaan yang tidak jelas yang dapat membuat orang berhutang selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Pengumuman Google disambut tepuk tangan oleh para aktivis, termasuk Vanita Gupta, CEO dari Konferensi Kepemimpinan tentang Hak Sipil dan Hak Asasi Manusia dan mantan kepala Divisi Hak Sipil Departemen Kehakiman di bawah Presiden Barack Obama.

"Para pengiklan obligasi uang mendorong keuntungan mereka sendiri dengan memangsa orang-orang yang rentan pada saat mereka berada dalam krisis. Tidak ada yang harus dipenjara, bahkan sebelum mereka diadili atau dihukum karena kejahatan hanya karena mereka tidak mampu tidak bisa, "kata Gupta dalam sebuah pernyataan dilansir UPI.

"Dengan larangan ini, Google melakukan bagiannya untuk melindungi orang-orang dari pengiklan yang tidak bermoral yang mengambil keuntungan dari fakta bahwa kebanyakan orang akan melakukan apa pun yang mereka bisa untuk menghindari menghabiskan waktu, atau meminta anggota keluarga mereka menghabiskan waktu, di penjara."

Google telah melarang iklan untuk layanan yang dianggap berbahaya sebelumnya.

Pada tahun 2016, perusahaan melarang iklan dari layanan pinjaman dengan APR sebesar 36 persen atau lebih tinggi juga dikenal sebagai pinjaman pemangsa di Amerika Serikat.

TERKINI
Kerusakan Saraf di Punggung, Britney Spears Harus Terapi Akupunktur Setiap Hari Kolabs di Lagu `Florida!!!`, Florence Welch Puji Taylor Swift Membumi di Tengah Ketenarannya Begini Reaksi Charlie Puth Disebut Taylor Swift di Album The Tortured Poets Department Megan Fox dan Machine Gun Kelly Kembali Mesra setelah Putus Tunangan