Iran-Prancis Kerja Sama Pertahankan Kesepakatan Nuklir

Senin, 30/04/2018 08:33 WIB

Teheran - Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara melalui telepon pada Minggu (29/4). Kedua pemimpin negara itu sepakat bekerja sama untuk mempertahankan kesepakatan nuklir Iran yang diteken 2015 silam.

Dalam percakapan yang berlangsung lebih dari satu jam itu, Presiden Prancis mengusulkan supaya pembahasan diperluas mencakup tiga subjek tambahan yang dinilai penting.

"(yakni) Program rudal balistik Teheran, kegiatan nuklir pasca 2025, dan kawasan utama krisis di Timur Tengah," demikian pernyataan kantor Macron dilansir dari CNBC.

Sebelumnya, Amerika Serikat berupaya menggalang dukungan untuk sanksi baru Iran. AS juga mengancam akan keluar dari kesepakatan nuklir tersebut.

Sementara Macron diikuti oleh Kanselir Jerman Angela Merkel datang ke Washington akhir pekan lalu, dengan harapan bisa membujuk Presiden AS Donald Trump, supaya tidak menerapkan sanksi terhadap Iran. Namun AS masih bergeming, sembari memberikan tenggat waktu hingga 12 Mei mendatang.

Kesepakatan nuklir 2015 berisi pembatasan program nuklir Iran, dengan imbalan bantuan dari AS dan pencabutan sanksi ekonomi. Kesepakatan ini diteken oleh Iran, Inggris, Prancis, Rusia, Jerman, China, dan AS saat AS masih dipimpin oleh Barack Obama.

Pada 12 Januari lalu, Trump memberikan ultimatum kepada negara-negara Eropa, supaya merivisi kesepakatan itu, sebab dinilai cacat. Jika peringatan itu tak diindahkan, Trump mengancam akan menolak perpanjangan.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati