Senin, 23/04/2018 12:30 WIB
Jakarta – Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hamid Muhammad menjelaskan, server down yang mewarnai hari pertama ujian nasional berbasis komputer (UNBK) murni karena masalah mesin.
“Yang namanya juga mesin kan, siapa yang bisa mengontrol mesin. Server itu kalau yang mangakses banyak, pasti crowded. Kalau crowded, pasti ada yang bisa nyambung, ada yang tidak,” kata Hamid dalam acara ‘Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penyaluran Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Pemberian Insentif Khusus Guru Non PNS’ di Jakarta, pada Senin (23/4).
Padahal untuk mengantisipasi hal tersebut, Hamid mengatakan pemerintah sudah menambah kapasitas server. Namun, karena UNBK SMK diikuti oleh 4,3 juta siswa, server down tidak bisa terhindarkan.
“Jadi harus ditambah lagi, karena peserta UNBK SMP itu besar ya, 4,3 juta dan 70 persen ikut UNBK,” ujar Hamid.
Puncak Hardiknas, Mendikbudristek Sebut Merdeka Belajar Sukses
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan KEMDIKBUDRISTEK, Abdul Kahar Soal Isu KIP-K
Peringatan Hari Pendidikan Nasional Harus Mampu Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar
Diketahui, UNBK SMP/MTs hari pertama di sejumlah daerah terkendala server down. Di antaranya di Depok, Bekasi, Tangerang Selatan, dan Pasuruan. Akibatnya, para siswa mengalami keterlambatan dalam pengerjaan soal-soal UNBK.
Seperti yang dialami oleh Kenya Maharani (15) dari MTs Al-Kaheriyah, Mampang, Jakarta Selatan. Dia mengatakan, seharusnya mulai mengerjakan UNBK pada pukul 07.30 WIB. Namun karena ada server down, jadwalnya molor.
“Harusnya keluar kelas jam 10.00 WIB. Tapi jam 10.30 WIB baru bisa keluar,” katanya.
Keyword : Pendidikan UNBK SMP Kemdikbud