Jepang-AS Enggan Terbuai "Janji" Korut

Sabtu, 21/04/2018 09:33 WIB

Washington - Menteri Pertahanan Jepang Hisunori Onodera dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis sepakat untuk mempertahankan `tekanan maksimal` kepada Korea Utara, kendati Kim Jong-un baru saja menegaskan bahwa negara itu akan menghentikan uji coba rudal nuklir.

Kesepakatan yang diambil dalam sebuah pertemuan di Washington, Jumat (21/4) atau Sabtu pagi waktu setempat itu menyatakan akan terus mendesak Korut, sampai benar-benar meninggalkan semua senjata pemusnah massal dan program rudal balistiknya.

"Kami mempertahankan tekanan dan sanksi untuk memaksa Korea Utara meninggalkan semua senjata pemusnah massal dan program rudal balistik dengan cara yang lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah," kata Onodera kepada wartawan dilansir dari Kyodo News.

Kedua menteri tersebut juga membenarkan bahwa ada pembicaraan soal pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Korut Kim Jong-un, yang diperkirakan akan berlangsung awal Juni. Dalam pertemuan itu, Trump rencananya akan menekan Kim meninggalkan seluruh program rudalnya.

Selama pertemuan itu, Jim Mattis juga memuji upaya Jepang mencegah Pyongyang menghindari sanksi melalui pengiriman kargo kapal ke kapal di perairan internasional, dan mengkritik penculikan warga negara Jepang Utara pada 1970-an dan 1980-an.

"Jepang merupakan mitra terpercaya yang membela nilai-nilai demokrasi bersama di dunia di mana kita menyaksikan DPRK (Korut, Red) mengejar senjata nuklir sebagai sarana untuk membebaskan mereka, warga negara, dan banyak lagi," kata Mattis.

"Kami terus menerapkan sepenuhnya kampanye tekanan maksimum, dan memuji kepemimpinan Jepang dalam menegakkan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap laut lepas, mencegah pengiriman pasokan energi dari kapal ke kapal," tegasnya.

TERKINI
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning Tinggalkan Dunia Modeling, Bella Hadid Ungkap tak Perlu Pasang Wajah Palsu Pangeran William Beri Kabar Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton Hati-hati, Meski Marah Cuma 8 Menit Bisa Berisiko Kena Serangan Jantung