Pesan Rahasia Dibalik Kesepakatan Minyak Saudi-Rusia

Kamis, 19/04/2018 10:15 WIB

Riyadh - Pekan lalu, Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman memaparkan kepada awak media di New York, bahwa Saudi sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang kerjasama dengan Rusia, guna mengurangi produksi minyak selama 10 hingga 20 tahun ke depan.

Dilansir dari Memo, Sekretaris Pers untuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov membenarkan hal ini meski tak membahasnya secara khusus. Namun kedua negara, konon, terus bekerja sama di bidang energi.

Tercatat, sejak akhir 2016, Saudi dan Rusia sudah melakukan perjanjiian untuk menahan produksi global dan menaikkan harga minyak, sebagai dasar dari ekonomi mereka.

Penyebutan hubungan Rusia-Saudi saat Putra Mahkota Saudi sedang berkunjung ke Amerika Serikat juga diindikasikan sebagai bentuk kebijakan luar negeri terbaru Saudi, dengan negara-negara akting global dan regional, ketimbang tinggal di satu kamp.

Hubungan meningkat

Sejauh ini, dukungan Rusia terhadap Arab Saudi telah tumbuh dengan Saudi mempertahankan harga minyak tinggi di seluruh dunia. Bila hubungan ini terus berkembang, kemungkinan besar akan menimbulkan keresahan bagi sekutu Saudi, Amerika Serikat.

Rusia dan Saudi telah menandatangani kontrak energi sebesar $3 miliar, setelah Raja Salman berkunjung ke Rusia tahun lalu, menurut Menteri Energi Rusia Alexander Novak. Itu merupakan kunjungan pertama Raja Saudi ke Rusia.

Perjanjian meliputi nota kesepahaman tentang pembangunan pabrik petrokimia senilai $1,1 miliar di Arab Saudi oleh perusahaan Rusia SIBUR.

Sementara dana investasi yang ditanamkan untuk usaha patungan mencapai $1 miliarguna mengembangkan energi dan teknologi, serta kesepakatan antara perusahaan National Oil Company milik Saudi dan Gazprom milik Rusia.

Di sisi lain, Rusia juga berencana memperpanjang kesepakatan untuk pemasokan gas alam cair ke Saudi. Menteri Energi Saudi, Khalid al Falih menjadi salah satu pejabat yang hadir dalam upacara pada 8 Desember 2017, di atas kapal dengan muatan gas alam cair pertama dari Rusia yang berada di Kutub Utara.

"Beli gas kami, dan Anda akan menghemat minyak Anda," kata Putin kepada Saudi.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios