Kementan akan Kembangkan Rain Water Technology

Senin, 09/04/2018 12:34 WIB

Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengembangkan rain water technology. Teknologi ini dinilai mampu meningkatkan masa tanam Indonesi dari hanya satu kali hingga dua kali menjadi tiga kali per tahun.

Demikian kata Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman usai menerima kunjungan Pelopor Khusus Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB) untuk Hak atas Pangan ke Indonesia, di Kementan, Jakarta, Senin (9/4).

Menurut penjelasn Amran, delegasi PBB terpukau dengan upaya peningkatan pangan yang dilakukan oleh Indonesia.

"Mereka sangat mengapresiasi upaya untuk meningkatkan pangan Indonesia," jelas Menteri yang di juluki bapak jagung itu.

Beberapa poin yang diapresiasi kata Amran, yakni mengenai penciptaan lahan tadah hujan (rainfed land) dan kedua adalah penciptaan lahan rawa surut menjadi lahan pertanian.

"Beberapa poin penting itu yang diapresiasi. Pertama, rainfed land  yang kita bangun arable land, jadi tanah yang gersang kita optimalkan terkhusus untuk rainfed land (tanah tadah hujan) sekitar 50 persen seluruh Indonesia," jelasnya.

Amran menjelaskan, kedua hal yang dilakukan Indonesia ini dilihat sebagai suatu hal yang menjanjikan untuk meningkatkan pangan. Pasalnya, dengan rainfed land ini mampu meningkatkan masa tanam Indonesia dari satu kali per tahun menjadi dua kali per tahun.

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Komisi I DPR: Pemerintah Perlu Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios