Jum'at, 30/03/2018 17:55 WIB
Jakarta - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat berencana mewajibkan semua pemohon visa yang ingin masuk ke negara AS untuk mengirimkan rincian pribadi tentang akun media sosial mereka, termasuk nama pengguna dan nomor telepon.
Departemen akan mencari opini publik tentang persyaratan baru tersebut sebelum menyerahkan ke Kantor Manajemen dan Anggaran AS untuk disetujui.
"Aturan baru akan mempengaruhi hampir 15 juta orang asing yang mengajukan permohonan visa untuk memasuki AS setiap tahun, kata salah satu pejabat Departemen.
Sebelumnya, informasi tersebut hanya dicari dari pelamar yang dipilih untuk pemeriksaan tambahan, seperti mereka yang bepergian ke daerah yang dikendalikan oleh organisasi teroris.
Turki Hentikan Semua Transaksi Ekspor dan Impor dengan Israel
Sikapi Penyiksaan di STIP, Ketua Umum Forkami Kecam Tindakan Brutal Taruna
Sahroni Apresiasi Polda Metro Ungkap Mayat dalam Koper: Hukum Maksimal Pelaku
Tidak hanya akun media sosial, pemohon visa juga akan diminta untuk mencantumkan nomor telepon yang mereka gunakan selama lima tahun terakhir, alamat email, status perjalanan dan deportasi internasional, dan apakah ada anggota keluarga yang terlibat dalam kegiatan teroris.
Rencana ini berkembang ketika Presiden Donald Trump berusaha untuk mengakhiri program visa lottery dan juga menghentikan apa yang dia sebut dengan "migrasi berantai", atau imigrasi ke AS berdasarkan hubungan kekeluargaan yang diperluas.