Isu SARA, Ekonomi, dan Milenial Berkembang, Siapa Cawapres Jokowi?

Senin, 26/03/2018 20:48 WIB

Jakarta - Meski sudah mendapat dukungan dari sejumlah partai politik (Parpol), Presiden Jokowi belum menentukan calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi dalam kontestasi Pilpres 2019.

Pengamat Politik dari CSIS, Arya Fernandes mengatakan, isu SARA bisa dipergunakan tergantung tingkat kompetisi dalam Pilpres 2019 nanti. Dimana, jika tingkat kompetisinya kuat isu SARA akan digunakan.

"Tapi jika kompetisi tidak tinggi jarak elektabilitas petahana dan non petahana jauh biasanya tidak digunakan. Untuk level nasional isu berbasis primordial tidak ada efeknya secara politik," kata Arya, kepada wartawan, Jakarta, Senin (26/3).

Lalu bagaimana dengan isu ekonomi? Menurut Arya, isu tersebut justru akan lebih menarik dipergunakan dalam Pilpres mendatang. Sebab, isu itu akan lebih kuat karena masyarakat lebih konsen dengan isu ekonomi.

"Iya menurut saya yang lebih berpengaruh adalah isu ekonomi misalnya kinerja bidang ekonomi, kesejahteraan masyarakat, hutang dan tenaga kerja asing," terangnya.

Terkait petimbangan pemilih milenial bagaimana, lanjut Arya, hal ini masih menjadi pekerjaan rumah Jokowi. Menurutnya, para pemilih milenial memiliki konsennya masing-masing. Selain milenial dekat dengan Prabowo, akan bersaing munculnya ikon Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Memang ini tidak mudah bagi Jokowi dalam merebut hati milenial," tegasnya.

Jika kemudian dikerucutkan aspek isu yaitu SARA, ekonomi dan milenial, bagaimana keriteria pendamping Jokowi? Menurutnya, masalah itu masih fleksibel. Pertimbangan pasangan itu akan sangat kompleks tidak hanya terkait tiga isu tersebut, tapi ada pertimbangan-pertimbangan lain.

"Penerimaan sosok oleh koalisi. Kedua pertimbangan PDIP. Ketiga, pertimbangan representasi wilayah timur, tengah dan barat. Ini memang banyak variabel juga penerimaan publik seberapa besar tokoh tersebut memberikan efek suara," jelasnya.

"Saya juga belum bisa menjawab kriterianya. Sekarang ini beliau masih menimbang dan menjajaki partai-partai hari ini dengan Airlangga, kemudian Romahurmuziy, juga Cak imin. Jadi Jokowi masih memberi kesempatan kepada siapapun, tidak memberi keistimewaan siapapun," demikian Arya.

TERKINI
Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero` Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek Supri FX Certa Kisah Cinta dengan Istri Lewat Single Tetaplah Dalam Pelukanku Raih Nominasi Aktor Terbaik di La La Land, Ryan Gosling Akui Sebuah Penyesalan