Rabu, 14/03/2018 22:48 WIB
Jakarta - Bank Indonesia Provinsi NTB bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Perbankan tergerak mengembangkan tradisi setempat dengan melakukan program pembinaan kepada pengrajin tenun Pringgasela. Sebagai langkah awal sebelum melakukan program pembinaan, Wignyo Rahadi membuat koleksi khusus dengan menggunakan tenun Pringgasela bertema “SelarasGaris” yang telah diperagakan di ajang Indonesia Creative Week pada November 2017 lalu.
Kin Wignyo Rahadi kembali merancang koleksi dengan menggunakan tenun Pringgasela motif Sundawa binaan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)yang bertema “In-Lines”. Koleksi terdiri dari 8 outfit tersebut ditampilkan dalam fashion show yang menjadi rangkaian acara “Pesona Busana dan Aksesoris Nusantara 2018” yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Melalui fashion show ini diharapkan dapat menggaungkan tenun Pringgasela secara luas dan menginspirasi kalangan desainer dan produsen fashion lain untuk menggunakan material tenun tersebut. Pengembangan tenun Pringgasela ditujukan untuk melestarikan kearifan lokal dengan mengikuti dinamika kehidupan masyarakat yang semakin modern.
"Apalagi motif Sundawa berupa garis-garis yang menjadi ciri khas tenun Pringgasela sangat mendukung diaplikasikan dalam desain busana yang modern. Tenun hasil pengembangan diupayakan agar lebih nyaman dipakai dan dapat diolah menjadi ragam produk fashion sehingga tidak hanya dibuat dan dipasarkan dalam bentuk kain sarung seperti yang telah dilakukan selama ini,” ungkap Wignyo desainer dan pemilik brand Tenun Gaya.
Kampanye di Mataram, Anies: Warga NTB Tidak Bisa Dibeli Hati Nuraninya
Kemendikbudristek Berikan Apresiasi Ke Lima Desa Budaya
KPK Cecar Pj Gubernur NTB Terkait Izin Lelang di Pemkot Bima
Keyword : sundawa tenun pringgasela NTB Wignyo Rahadi